Medan(MedanPunya) Mantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang sebelumnya terjerat kasus dugaan korupsi pengalihan aset PT KAI di Jalan Jawa Medan dalam waktu dekat akan menikmati kebebasan.
Pasalnya, permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang disampaikan Rahudman Harahap ke Mahkamah Agung (MA) dikabulkan.
Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Tanjunggusta Medan, Arwedi Supriyatno, pihaknya sudah menerima salinan putusan MA melalui email.
“Kami baru terima dari email, kami terima kutipan dari putusan PK-nya,” kata Arwedi, Senin (31/5).
Meski demikian, sambung Arwedi, Rahudman Harahap belum serta merta bisa keluar dari lapas.
Sebab, kata Arwedi, pihaknya belum menerima salinan putusan yang asli.
“Aslinya belum kami terima. Jadi kami masih menunggu,” kata Arwedi.
Soal pembebasan Rahudman Harahap, sambungnya, Lapas Klas IA Tanjunggusta Medan juga menunggu eksekusi dari jaksa.
“Kami wajib melihat dulu aslinya, karena kan ini masih kami terima salinannya saja dari email,” ucapnya.
Diketahui bersama, bahwa Rahudman Harahap sempat dua kali terjerat kasus korupsi.
Pertama, Rahudman Harahap terjerat korupsi dana Tunjangan Pendapatan Aparatur Pemerintahan Desa (TPAPD) Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2005.
Mantan Sekda Tapsel itu kemudian divonis lima tahun penjara pada tahun 2014 karena dinilai merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,59 miliar.
Selanjutnya, Rahudman Harahap kembali terjerat kasus dugaan korupsi pengalihan aset PT KAI di Jalan Jawa Medan seluas 7 hektare.
Tahun 2015, kasus yang turut melibatkan Direktur Utama PT Arga Citra Kharisma (ACK), Handoko Lie itu diusut Kejaksaan Agung (Kejagung). Dalam kasus ini, negara mengalami kerugian Rp 185 miliar.
Atas kasus ini pula, Rahudman Harahap divonis 10 tahun penjara pada tahun 2017.
Selama menjalani hukuman kasus pengalihan aset PT KAI ini pula, Rahudman Harahap kemudian mengajukan PK ke MA.
Selanjutnya, PK yang diajukan Rahudman Harahap dikabulkan dan dia dinyatakan bebas.***trb/mpc/bs