Gunungsitoli(MedanPunya) Tim SAR gabungan telah menghentikan pencarian 8 orang nelayan Kapal KM Harapan Ku dan 5 orang nelayan Kapal KM Camar Laut yang hilang di Perairan Pulau Simuk, Nias, Sumatera Utara, pada 22 Juni 2020 lalu.
Kepala Basarnas Nias M Agus Wibisono menyampaikan bahwa proses pencarian telah dilakukan hingga 7 hari. Pencarian telah melibatkan hampir 200 personel Basarnas beserta relawan lainnya.
Namun setelah dilakukan evaluasi, tim sepakat untuk melakukan penutupan pencarian dan dilanjutkan dengan pemantauan.
“Karena tidak ditemukan tanda-tanda, sehingga pelaksanaan akan diusulkan ditutup, dilanjutkan dengan pemantauan,” kata Agus.
Pada hari terakhir pencarian, tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan memperluas areal pencarian hingga mencapai 800 mil laut persegi, dengan menggunakan seluruh armada yang dimiliki.
Namun hingga hari ke 7, pencarian nihil sehingga seluruh tim kemudian ditarik ke posko pencarian dan dikembalikan ke satuan potensi masing-masing.
Agus mengatakan, setelah penghentian ini, Basarnas Nias sudah meminta kelompok nelayan di Teluk Dalam dan Kepulauan Batu untuk melakukan pemantauan. Jika ditemukan tanda-tanda baru, maka pencarian akan dibuka kembali.
Basarnas juga sudah melakukan komunikasi dan musyawarah kepada pihak keluarga di Teluk Dalam, Kabuaten Nias Selatan, serta Pemerintah Kabupaten Nias Selatan.
Kapal KM Harapan Ku merupakan kapal nelayan yang berangkat dari Teluk Dalam menuju Perairan Pulau Simuk pada 22 Juli 2020. Kapal mengalami kerusakan dan tidak dapat bergerak.
Kapal yang berisi 8 orang ini terhempas gelombang badai sehingga terbalik. Sementara di hari yang sama, pada pukul 08.00 WIB, Kapal KM Camar Laut mengalami kerusakan pada mesin keong.
Kerusakan membuat air masuk ke dalam kapal dan dihempaskan oleh gelombang tinggi. Hanya 1 orang yang selamat yakni tekong kapal. Sedangkan 5 orang masih belum ditemukan.***kps/mpc/bs