7 Orang Korban Longsor Tapsel Masih Hilang, Bupati Tetapkan Tanggap Darurat

Medan(MedanPunya) Dua korban longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut) kembali ditemukan. Total ada lima korban tewas yang telah ditemukan.

“Menurut laporan yang diterima dari BPBD Kabupaten Tapsel, kelima korban tersebut merupakan satu anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangannya, Senin (3/6).

Masih ada lima anggota keluarga dan dua warga lain yang diduga masih tertimbun material longsor dan masih dalam proses pencarian. Selanjutnya ada satu warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang turut menjadi korban dan mengalami luka-luka atas peristiwa tersebut.

Longsor tersebut dipicu curah hujan tinggi selama tiga hari dan struktur tanah labil pada Kamis (29/4). Longsor mengakibatkan putusnya akses jalan dari Kecamatan Marancar menuju Kecamatan Batang Toru akibat timbunan material.

Dalam rangka percepatan penanganan darurat bencana tanah longsor tersebut, Bupati Tapsel telah menetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor selama 14 hari terhitung mulai Jumat-Kamis (30/4-13/5). Adapun SK tersebut dikeluarkan dengan nomor 362-2857-2021.

Dalam hal ini BPBD Kabupaten Tapsel telah mendirikan posko bersama tim gabungan lainnya di Kecamatan Marancar, tak jauh dari lokasi kejadian.

Adapun upaya pencarian dan pertolongan korban lainnya serta pembersihan jalan dari material longsoran masih terus dilakukan menggunakan alat berat dan peralatan seadanya.

“Berdasarkan laporan di lapangan, tim gabungan akan melanjutkan giat operasi pencarian dan pembersihan pada esok hari. Beberapa kendala, baik dari keterbatasan alat, kondisi cuaca, kondisi akses dan medan yang berat masih mewarnai upaya pencarian korban lainnya hingga hari ini,” katanya.

Di samping itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB telah hadir untuk terus melakukan pendampingan terkait posko tanggap darurat, melakukan rapat koordinasi dan evaluasi penanganan darurat setiap hari serta memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga yang tinggal di daerah rawan longsor.

Dalam peninjauan yang dilakukan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Pangdam Bukit Barisan dan Kapolda Sumut beserta jajaran di lokasi kejadian pada Minggu (2/5), pihaknya menegaskan bahwa seluruh pemangku kebijakan di wilayah Kabupaten Tapsel diharapkan untuk mendirikan pos pantau dan memasang rambu di setiap titik yang rawan terjadinya pergerakan tanah atau longsor.

“Dirikan pos pantau agar bila sewaktu waktu akan terjadi longsor dapat dihindari,” ujar Edy.

Lebih lanjut, Edy juga mengingatkan agar keselamatan masyarakat menjadi perhatian yang utama. Upaya mitigasi, pencegahan, serta meningkatkan kesiapsiagaan menjadi hal penting dan harus dilakukan.

“Utamakan keselamatan,” tandasnya.

Sementara itu, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Tapsel masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan yang dapat disertai petir yang berlaku hingga dua hari ke depan atau Selasa (4/5).

Dalam hal ini, sebanyak 14 kecamatan di Kabupaten Tapsel, termasuk dalam kawasan yang memiliki potensi kerawanan tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version