Asahan(MedanPunya) Seratusan mahasiswa peserta aksi unjukrasa yang terdiri dari kelompok Cipayung Plus dan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Kabupaten Asahan Sumatera Utara (Sumut) menggelar aksi demo di gedung DPRD Asahan. Mereka masuk ke dalam gedung legislatif dan menduduki ruang rapat paripurna.
Pantauan, Mahasiswa tiba di kantor DPRD Asahan sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (26/8). Kedatangan massa mulanya berjalan dengan tertib dengan kawalan petugas kepolisian.
Secara bergantian presiden mahasiswa mewakili BEM dan perwakilan dari aliansi Cipayung Plus menyampaikan orasi mereka dari mobil komando. Dalam tuntutannya mereka meminta pernyataan sikap dari DPRD Asahan dalam rangka mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Setelah beberapa pimpinan mahasiswa menyampaikan orasi , sayangnya tak satupun pimpinan di DPRD Asahan menemui mahasiswa yang menggelar aksi di halaman gedung rakyat tersebut.
Kondisi ini akhirnya semakin panas saat ratusan mahasiswa berhasil menerobos masuk dan menerjang kawalan aparat ke amanan dan langsung masuk ke ruang sidang paripurna Gedung DPRD Asahan.
“Kedatangan kami dari Cipayung Plus dan aliansi BEM di Asahan ini dalam rangka menyatakan sikap untuk mengawal putusan MK. Kita minta DPRD Asahan ini menemui kita dan mendengar aspirasi kami,” ujar Faisal Farid, juru bicara masa aksi kepada wartawan.
Setelah beberapa lama menduduki ruang rapat paripurna gedung DPRD Asahan, terlihat salah seorang anggota dewan Syadad Nasution dari Fraksi PAN datang menemui mahasiswa namun ditolak. Mereka tetap ingin bertemu dengan pimpinan DPR.
“Ketua DPRD Asahan Baharudin Harahap mengundurkan diri dari jabatan pimpinan. Jadi aspirasi rekan-rekan mahasiswa saya terima,” kata Syadad.
Beberapa saat para mahasiswa dan perwakilan DPRD Asahan ini terlibat debat di dalam gedung dewan. Setelah puas beberapa pimpinan mahasiswa menyampaikan orasinya, mereka kemudian bersedia keluar dari gedung rapat.***dtc/mpc/bs