DPRD Kota Binjai Ultimatum Dinas PUPR, Soroti Pengerjaan Proyek Drainase Asal Jadi

Binjai(MedanPunya) DPRD Binjai menyoroti kinerja Dinas PUPR Kota Binjai, terkait pengerjaan proyek drainase yang dinilai dilakukan asal jadi.

Tak hanya itu, karena persoalan tersebut guyuran hujan deras yang turun di Kota Binjai dua hari belakangan ini, mengakibatkan ratusan rumah yang ada di lima kecamatan digenangi air.

Banjir yang masuk ke rumah masyarakat hampir rata, termasuk permukiman yang jauh dari daerah aliran sungai.

Seperti di Jalan Wahidin, Binjai Timur dan Jalan Gaharu, Binjai Utara. Keduanya jauh dari DAS, tapi air justru masuk ke dalam rumah-rumah warga.

“Ya, tidak mampu menampung drainase dengan debit air hujan yang turun,” kata Ketua DPRD Kota Binjai, Noor Sri Syah Alam Putra, Selasa (22/11).

Hujan yang mengguyur Kota Binjai dengan intensitas sedang hingga tinggi, terjadi sejak, Minggu (20/11) petang.

Alhasil, masyarakat pun merasa khawatir, lantaran hujan tersebut berpotensi mengakibatkan genangan air hingga banjir.

Ketua DPRD Binjai ini juga memberi ultimatum kepada Pemerintah Kota Binjai, agar dapat memberikan kenyamanan kepada masyarakat dengan mengawasi ketat pengerjakan proyek drainase secara baik dan benar.

“Terjadi pendangkalan drainase dan diduga rekanan asal kerja. Makanya fokus anggaran pemerintah kota pada 2023 untuk perbaikan drainase,” ujar Noor Sri Syah Alam.

Ia pun meminta agar Dinas PUPR Kota Binjai lebih selektif lagi memilih rekanan yang bekerja.

“Kalau tahun ini pengerjaannya bermasalah, tahun depan jangan lagi mengerjakan proyek itu,” ujar Noor Sri Syah Alam.

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai belum mendapat laporan pasti berapa rumah masyarakat yang jauh dari DAS digenangi banjir.

Namun penelusuran wartawan menyebutkan, ada sekitar seratusan rumah masyarakat yang digenangi banjir.

Sebelumnya, salah satu masyarakat di Binjai Timur, kondisi banjir akibat drainase yang tak sanggup menampung debit air sudah terjadi empat kali dalam kurun waktu sebulan ini.

Kondisi air menggenangi jalan hingga sebetis orang dewasa.

“Sementara air masuk ke dalam rumah pada kondisi semata kaki. Parit di sini dangkal-dangkal semua, sudah banyak tanah di paritnya,” ujar warga Binjai Timur.

Menanggapi hal ini, Pusdalops BPBD Binjai, Muhammad Surya mengakui, ada rumah yang jauh dari DAS juga turut terdampak banjir karena drainase.

“Sebenarnya ada juga rumah yang terdampak banjir terkait drainase, tapi kami belum menerima data dari pihak keluarahan,” ucap Surya.

Lanjut Surya, ada 902 Kepala Keluarga atau 3.551 jiwa yang terdampak banjir untuk masyarakat yang bermukim di DAS. Adapun mereka bermukim di empat kecamatan yang terdampak banjir tersebut.

“Masyarakat di Binjai Selatan dan Binjai Timur terdampak luapan air sungai yang mengalami peningkatan drastis,” tutup Surya.***trb/mpc/bs

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version