Barumun(MedanPunya) Kabar duka datang dari dunia konservasi. Seekor harimau sumatera di Barumun Sanctuary, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara (Sumut) mati.
Plt Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut,ElvinaRosinta Dewi mengatakan harimau tersebut mati pada Minggu (19/3) lalu. Sebelum mati, harimau bernama Dewi Siundul itu sempat dirawat intensif selama 2,5 bulan. Harimau Dewi mengalami sejumlah luka hingga harus dirawat dengan intensif.
“Harimau itu sebelumnya selama 2,5 bulan dirawat intensif karena mengalami beberapa kali sakit dan luka yang mengharuskan dirawat intensif,” kata Elvina dalam keterangannya, Selasa (21/3).
Elvina menyebut Dewi Siundul merupakan harimau yang dievakuasi dari Kecamatan Sosopan karena sering berkeliaran di sekitaran pemukiman warga di daerah itu. Petugas BBKSDA mengevakuasi harimau itu ke Barumun Sanctuary pada 16 Desember 2021 lalu. Saat dievakuasi, harimau tersebut berumur 14 tahun.
“Saat di-rescue, Dewi Siundul sudah masuk usia tua dan dalam keadaan sakit. Terdapat juga luka pada bagian perut hingga keluar belatung dan mengalami malnutrisi hingga fisiknya lemah,” ujarnya.
Usai dievakuasi, Dewi Siundul lalu dirawat hampir selama enam bulan. Setelah itu, BBKSDA mengusulkan agar harimau itu dilepasliarkan.
Namun, setelah dicek kembali, harimau Dewi Siundul mengalami penurunan daya dan dikhawatirkan tidak mampu bertahan hidup. Alhasil, pelepasliaran harimau itu pun ditunda.
Selang beberapa waktu, kata Elvina, kondisi Dewi Siundul semakin menurun. Pada Sabtu (11/3), petugas lalu melakukan perawatan untuk mengobati luka pada ekor, siku dan perut.
“Nafsu makan masih ada, tetapi harus disuapi sama keeper. Jalannya masih bisa tetapi sempoyongan dan terdapat indikasi gula darah tinggi,” ujarnya.
Lalu, pada Rabu (15/3), Dewi Siundul sudah mulai bisa makan daging. Namun, harimau itu tidak dapat berjalan dan susah untuk berdiri. Sejak saat itu, kondisi harimau itu terus memburuk hingga akhirnya mati pada Minggu (19/3).
“Kondisi Dewi masih lemah hingga akhirnya pukul 16.25 WIB, dinyatakan mati. Tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah nekropsi dan bangkai harimau itu akan di kubur di Barumun Sanctuary,” pungkasnya.***dtc/mpc/bs