Mulai Pulih, Sebagian Korban Pipa Gas Bocor di Madina Tinggalkan RS

Medan(MedanPunya) Sejumlah warga yang sempat pingsan akibat pipa gas bocor di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), berangsur pulih. Sebagian dari mereka pun telah keluar dari rumah sakit.

“Ada beberapa yang sudah dipulangkan, ada yang masih dirawat,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (26/1).

Hadi mengatakan sejauh ini kondisi di lokasi kondusif. Untuk korban yang meninggal dunia totalnya 5 orang. Kemudian, ada seorang anggota Polri terkena gas beracun.

“Situasinya kondusif, masyarakat yang terpapar diduga keracunan sudah ditangani oleh RS umum setempat, kemudian perusahaan yang ada di situ juga ikut membantu,” sebut Hadi.

Hadi menambahkan, sampai sekarang, petugas masih melakukan penjagaan di lokasi. Polisi masih melakukan olah TKP.

“Masih, anggota Polres Madina olah TKP di sana,” sebut Hadi.

Sebelumnya, polisi memperbarui data korban akibat pipa gas bocor di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Polisi mengatakan ada lima orang warga yang tewas diduga akibat keracunan gas.

“Lima warga bernama Suratmi, Kaila Zahra, Yusniar, Dahni, Syahrani meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi melalui Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Senin (25/1).

Nainggolan mengatakan korban yang tewas ini sudah dibawa ke RSUD untuk diautopsi. Selain korban tewas, ada 24 orang warga dan satu personel polisi yang dirawat karena menghirup gas.

“Akibat peristiwa gas beracun itu menyebabkan 24 warga yang mencoba menutup sumur yang mengeluarkan gas beracun itu pingsan. Serta seorang personel polisi Aipda Lestari dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Nainggolan kemudian menjelaskan kronologi bocornya pipa gas itu. Dia menyebut kebocoran terjadi saat seorang pekerja perusahaan membuka keran pipa.

“Pengerjaan pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi sudah berjalan selama 80 persen. Lalu, pekerja PT SMGP bernama Deden Dermawan membuka keran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend dan membuka keran isolasi palep panas bumi atau fluida mengalir ke silencer tersebut,” kata tuturnya.

Setelah dibuka, kata Nainggolan, keran master palep itu mengeluarkan gas beracun. Warga yang mengetahui kejadian langsung mendatangi lokasi.

“Akibat peristiwa gas beracun itu menyebabkan 24 warga yang mencoba menutup sumur yang mengeluarkan gas beracun itu pingsan,” tuturnya.

Akibat kejadian ini, lokasi pipa gas ditutup oleh polisi. Dia mengatakan petugas masih melakukan olah TKP.

“Untuk tindakan yang dilakukan melakukan pengecekan dan olah TKP dan memasang garis polisi,” jelas Nainggolan.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version