Pamer Kemaluan ke Anak-anak, Mahasiswa di Tapsel Ditangkap Polisi

Padangsidempuan(MedanPunya) AZ (22), seorang mahasiswa asal Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ditangkap polisi karena memperlihatkan kemaluannya kepada bocah berusia delapan tahun. Dalam kasus pelecehan seksual itu, AZ terancam penjara maksimal 15 tahun penjara.

Kapolres Tapsel, AKBP Imam Zamroni mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada 25 November 2021 silam. Di mana, korban yang saat itu baru pulang sekolah bersama abangnya dihadang AZ di tengah jalan.

“Saat itu, tersangka yang mengendarai sepeda motor membujuk korban untuk pulang bersamanya. Ajakan tersangka ini diamini korban yang kemudian ikut bersamanya,” kata Imam dalam keterangannya, Senin (19/9).

Saat di tengah perjalanan AZ yang berusia 22 tahun ini menghentikan laju kendaraannya tepat di salah satu rumah warga. AZ mengajak korban untuk masuk ke kamar mandi dengan alasan menemaninya buang air kecil.

“Tapi ajakan tersangka ini ditolak korban dengan alasan rumahnya sudah dekat dan korban tinggal berjalan kaki,” sebut Imam.

Mendengar pernyataan korban tersebut, tersangka tidak terima. Dia langsung menarik korban dan mencubit korban sebelum akhirnya membawa korban dengan cara menggendong ke kamar mandi.

“Sesampainya di kamar mandi, tersangka langsung mengeluarkan alat vitalnya dan buang air kecil di hadapan korban. Melihat hal itu, korban pun kabur dan melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya,” sebut Imam.

Tak terima atas perbuatan AZ, orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Tapanuli Selatan. Setelah dilakukan penyelidikan, petugas pun menetapkan AZ sebagai tersangka.

Pria ini sempat buron, sebelum akhirnya ditangkap pekan lalu. Saat ini dia masih ditahan di kantor polisi.

Atas perbuatannya, AZ bakal dijerat dengan Pasal 81 ayat 1 jonto Pasal 76D Subs Pasal 82 ayat 1 junto Pasal 76E UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan ke 2 atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun. Dan atau, Pasal 281 ayat 2 KUHP dengan ancaman penjara 2 tahun 8 bulan.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version