Sibolga(MedanPunya) Seorang pria di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut) inisial HCP (26), dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan pencabulan dan sodomi kepada sekitar 30 anak laki-laki. Polisi saat ini, masih memburu pria tersebut.
Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor masih enggan memerinci lebih jauh soal kasus itu, Namun, dia mengatakan pihaknya tengah memburu pria tersebut.
“Masih dalam proses lidik. (Terlapor) sedang dilakukan pencarian,” kata Basa, Jumat (24/11).
Sebelumnya, Abdul Ali Simatupang selaku kuasa hukum para korban mengatakan sejauh ini ada sekitar 30 bocah laki-laki yang diduga menjadi korban HCP. Anak-anak itu berusia sekitar 7-14 tahun.
“Total sementara ada sekitar 30 orang,” kata Abdul Ali saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (23/11).
Abdul mengatakan para korban itu tersebar di dua desa. Diduga aksi pencabulan dan sodomi itu telah dilakukan pelaku dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
“Korban cowok semua, anak-anak semua. Menurut pengakuan anak-anak itu, sebenarnya sudah berjalan sekitar dua tahun,” sebutnya.
Dia menyebut kasus tersebut terungkap usai salah satu korban tidak sengaja menceritakan perbuatan pelaku kepada temannya. Saat itu, korban dan teman-temannya tengah mengaji.
Guru mengaji yang mendengar perkataan korban itu pun langsung mencari tahu peristiwa itu hingga akhirnya terungkap. Alhasil, peristiwa tersebut dilaporkan salah satu orang tua korban ke Polres Tapteng pada 14 November 2023.
“Itu orang tuanya melaporkan salah satunya tanggal 14 November,” kata Abdul.
Abdul mengatakan aksi itu dilakukan pelaku dengan berbagai modus. Mulai dari mengajak jalan-jalan, main game dan ada juga yang dipaksa untuk melakukan perbuatan itu.
“Dilakukannya ada yang di rumah, di luar, kadang siang, kadang malam, dia melihat target. Ada yang ditarik habis ngaji, ada kadang dibawanya anak-anak itu jalan, dibawanya belanja, ada juga yang dipaksa, diimingi-imingi main game,” jelasnya.
Abdul menyebut pihaknya telah melakukan visum terhadap para korban. Sejauh ini, ada sekitar tujuh anak yang diduga telah disodomi pelaku.
“Sudah visum, sudah positif, yang sudah visum ada tujuh orang, karena ada yang tidak sanggup membayar visum, ada yang berpenghasilan rendah. Kita masih telusuri korban yang lain,” kata Abdul.***dtc/mpc/bs