Medan(MedanPunya) Wali Kota Tanjungbalai nonaktif M Syahrial diberhentikan dari jabatan Ketua Partai Golkar Kota Tanjungbalai. Syahrial diberhentikan karena telah berstatus sebagai tersangka di KPK.
“Iya diberhentikan, kalau sudah tersangka memang aturannya diberhentikan jadi ketua supaya mesin partai tetap bergerak,” kata Wakil Ketua Partai Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir, Senin (24/5).
Riza mengatakan pihaknya telah menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Golkar Tanjungbalai. Irham Buana Nasution yang ditunjuk jadi Plt Ketua Golkar Tanjungbalai.
“Plt Irham Buana,” ucapnya.
Riza menjelaskan tugas Irham sebagai Plt Ketua, yaitu melakukan Musda Luar Biasa Golkar Tanjungbalai. Selain itu, Irham diminta mencari calon Wakil Wali Kota Tanjungbalai yang merupakan kader partai Golkar.
“Konsolidasi organisasi hingga nanti Musda Luar Biasa yang memilih ketua definitif. Dia juga harus mempersiapkan siapa calon dari Golkar untuk Wakil Wali Kota. Karena Wali Kota sekarang ini kan dari Golkar,” jelas Riza.
Sebelumnya, Syahrial ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Dia menjadi tersangka kasus dugaan suap terhadap penyidik KPK dari Polri AKP Stepanus Robin Pattuju.
Syahrial telah diumumkan sebagai tersangka sejak Kamis (22/4). Dia ditetapkan sebagai tersangka bersama dua orang lainnya, yakni Robin dan pengacara bernama Maskur Husain.
Firli mengungkap Robin menerima uang Rp 1,5 miliar dari Syahrial agar penyelidikan dugaan kasus korupsi di Pemkot Tanjungbalai dihentikan. Suap diberikan setelah keduanya bertemu di rumah Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.
“SRP bersama MH sepakat untuk membuat komitmen dengan MS terkait penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi di Pemkot Tanjungbalai untuk tidak ditindaklanjuti oleh KPK dengan menyiapkan uang sebesar Rp 1,5 miliar,” kata Firli dalam jumpa pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (22/4) malam.***dtc/mpc/bs