Walkot Tanjungbalai Sebut Ada Orang Digaji Hubungi Masjid Tolak Kedatangannya

Tanjungbalai(MedanPunya) Wali Kota Tanjungbalai, Waris Thalib membuat pernyataan kontroversi di depan publik. Dia menyebut, ada orang yang digaji khusus untuk menghubungi masjid atau musala agar menolak kedatangannya.

Pernyataan itu disampaikan Waris saat ia mendapatkan kesempatan menyampaikan kata sambutan usai kegiatan salat tarawih yang disiarkan melalui akun Facebook Pemerintah Kota Tanjungbalai yang dilihat, Selasa (18/4).

Dalam video berdurasi 13 menit 8 detik tersebut, Waris diketahui sedang berada di Masjid Persaudaraan Menara Lima Tanjungbalai dalam kegiatan safari Ramadan pada 9 April 2023 lalu.

Di awal sambutannya, Waris menyebutkan rasa kekhawatiran dirinya untuk masuk ke masjid dan mulanya menyampaikan kepada jemaah soal arti dan makna dari sebuah hadis tentang fitnah akhir zaman.

Kemudian, Waris pun menyebut alasan kekhawatirannya datang ke masjid berawal dari adanya upaya oknum tertentu yang digaji menghubungi masjid agar menolak kedatangan dirinya.

“Jadi begini, saya pelan-pelan masuk dari pintu sana, ku perhatikan kebetulan ada yang masih salat tarawih, ada nggak yang melarang aku masuk ke masjid Menara Lima ini,” ujarnya.

“Karena sekarang mohon maaf, ada orang yang sengaja digaji khusus untuk menghubungi masjid dan musala di Tanjungbalai ini untuk menolak kedatangan wali kota,” kata Waris.

Pernyataan Waris terkait ada orang yang sengaja digaji itu agar menolak dirinya datang ke masjid dan musala dia kaitkan dengan hadis soal fitnah akhir zaman yang diawal sambutannya ia sampaikan.

Waris pun mengurai keresahan dirinya sebagai wali kota jika Safari Ramadan yang dilakukannya itu hanyalah pencitraan semata.

“Kemudian ado satu orang lagi,korojonyo(kerjaannya) digaji untuk membilangkan apa yang menjadi kebijakan wali kota itu,korojoannyotak ado,” sambung Waris lagi.

Ia pun mencontohkan soal 95 persen warga Tanjungbalai yang sakit bisa berobat hanya modal KTP saja dan mengklaim itu bukan karena usaha kinerjanya sebagai wali kota melainkan karena program pemerintah.

“Kalo itu botul (benar) program pemerintah coba pergi ke Kabupaten Asahan ada nggak seperti itu. Kalo ado, berarti botul program pemerintah,” kata dia.

Ketua Gerakan Pemuda Islam (GPI) Kota Tanjungbalai Andrian Sulin menyayangkan pernyataan Waris dan mendorong kepada wali kota untuk membuktikan ucapannya tersebut agar tidak menimbulkan fitnah dan perpecahan umat di Tanjungbalai.

“Harusnya, Wali Kota Tanjungbalai yang melaporkan oknum yang disebutnya mendapat gaji itu Polisi untuk membuktikan kebenarannya jika ia merasa difitnah,” kata Andrian Sulin.

Dengan disampaikannya hal itu kepada jamaah di depan publik secara berulang-ulang, Andre menyebut bahwa seolah itu merupakan satu kebenaran yang belum tentu bisa dipercaya sehingga bisa saja menjadi hoaks.

Wali Kota Tanjungbalai, kata Andre, harus mempertanggungjawabkan apa yang telah disampaikannya jangan sampai hal itu menjadi hoaks baru.

“Karenanya kemarin sore, tanggal 17 April saya telah membuat laporan ke Polres dan meminta Polres Tanjungbalai untuk melakukan pengumpulan bahan keterangan terkait adanya pihak yang menghalangi dia berkunjung ke masjid atau musala. Agar kita dapat fakta ucapan wali kota tersebut hoaks atau tidak,” ujarnya.

Laporan tersebut ditunjukkan kan Andre kepada wartawan melalui surat tanda terima pengaduan dari Polres Tanjungbalai dengan nomor STTP/48 / IV/2023/ RES.T.BALAI.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version