Berlin(MedanPunya) Jerman pada Minggu (3/3) menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba memecah-belah dengan membocorkan hasil sadapan percakapan rahasia tentara Jerman tentang perang Ukraina.
Rekaman berdurasi 38 menit itu beredar secara online pada Jumat (1/3) malam di media sosial Rusia.
Orang-orang yang berada di balik telepon terdengar membahas kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman dan potensi dampaknya.
Diskusi itu juga mencakup penggunaan rudal jarak jauh yang diberikan Perancis dan Inggris ke Ukraina.
“Ini tentang menggunakan rekaman untuk mengacaukan dan meresahkan kita,” kata Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius.
Ia menambahkan, dirinya berharap Putin tidak akan berhasil. “Ini bagian dari perang informasi yang dilakukan Putin,” ujarnya.
Pistorius lalu mengaku tidak tahu adanya kebocoran lain di pihak militer.
Dia akan menunggu hasil penyelidikan militer atas kasus tersebut untuk memutuskan tindakan yang akan diambil.
Ukraina sejak lama meminta Jerman mengirimkan rudal Taurus yang dapat menjangkau target hingga 500 kilometer jauhnya.
Namun, Kanselir Jerman Olaf Scholz menolaknya karena khawatir akan menyebabkan peningkatan konflik dengan Rusia yang memiliki senjata nuklir.
Sementara itu, Perancis dan Inggris memasok rudal SCALP atau Storm Shadow ke Kyiv. Keduanya memiliki jangkauan sekitar 250 kilometer.
Menurut Scholz, Jerman tidak dapat membenarkan tindakan Inggris dan Perancis dalam mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina, maupun mendukung penempatan sistem senjata tersebut.
Adapun Inggris membantah terlibat langsung dalam pengoperasian rudal Storm Shadow.
“Penggunaan Storm Shadow oleh Ukraina dan proses penargetannya adalah urusan Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris.***kps/mpc/bs