Tel Aviv(MedanPunya) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam percakapan teleponnya dengan Raja Maroko Mohammed VI mengundang raja tersebut untuk datang ke Israel, lapor kantor presiden Israel.
Panggilan telepon itu dilakukan 3 hari setelah delegasi Israel menandatangani perjanjian normalisasi “Abraham Accord” dengan Maroko di Rabat.
Pernyataan dari kepresidenan Israel mengatakan bahwa kedua pemimpin itu saling ucapkan selamat satu sama lain atas pembaruan jalinan kedua negara.
“Sebagai tambahan, proses serta mekanisme implementasi perjanjian sudah ditentukan,” ungkap pernyataan tersebut.
Maroko menjadi negara Arab ketiga di Afrika Utara yang tahun ini menormalisasi hubungan dengan “Negara Yahudi” Israel diperantarai oleh Amerika Serikat (AS).
Selama percakapan yang ‘hangat dan bersahabat’ itu, Netanyahu mengundang Mohammed VI untuk mengunjungi Israel.
Raja Mohammed VI, juga “mengingat hubungan yang kuat dan khusus antara komunitas Yahudi asal Maroko dan monarki Maroko”.
Dia juga menyatakan kembali posisi kerajaan Maroko yang koheren, teguh dan tidak berubah dalam masalah Palestina.
Selain itu, Raja Maroko juga menyambut baik pengaktifan kembali mekanisme kerja sama dengan Israel, tambahnya.
Empat kesepakatan bilateral ditandatangani pada Selasa antara Israel dan Maroko, berfokus pada hubungan udara langsung, pengelolaan air, menghubungkan sistem keuangan dan pengaturan pembebasan visa untuk diplomat.
Israel dan Maroko juga akan membuka kembali kantor diplomatik keduanya.
Maroko menutup kantor penghubungnya di Tel Aviv pada tahun 2000, pada awal intifada kedua Palestina, atau pemberontakan.
Maroko sendiri memiliki komunitas Yahudi terbesar di Afrika Utara dengan sekitar 3.000 orang, dan Israel adalah rumah bagi 700.000 orang Yahudi asal Maroko.***kps/mpc/bs