Pyongyang(MedanPunya) Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un bersumpah untuk memperkuat program senjata nuklir Korut. Hal itu disampaikan Kim Jong-Un saat mengawasi parade militer besar-besaran di Pyongyang pada Senin (25/4) tengah malam.
“Kita akan terus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat dan mengembangkan kemampuan nuklir negara kita dalam kecepatan paling cepat,” ujar Kim Jong-Un seperti dikutip dari transkrip yang dirilis kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).
Menurut KCNA, Kim Jong-un menyampaikan hal itu dalam pidatonya pada Senin (25/4) tengah malam saat parade memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea digelar di Alun-alun Kim Il-Sung di Pyongyang.
Korut diketahui berada di bawah rentetan sanksi internasionalnya terkait program senjata nuklirnya. Negosiasi berulang kali untuk meyakinkan Kim Jong-Un mengakhiri program nuklir Korut tidak membuahkan hasil apapun.
Dalam pidatonya, Kim Jong-Un menyebut senjata nuklir Korut sebagai ‘simbol kekuatan nasional’.
“Lebih memperkuat dan mengembangkan kekuatan nuklir kita dengan kecepatan setinggi mungkin,” cetus Kim Jong-Un dalam pidatinya..
Disebutkan juga oleh Kim Jong-Un, menurut KCNA, bahwa meski peran utama senjata nuklir Korut sebagai pencegah, senjata itu ‘tidak bisa terikat hanya pada satu misi’.
“Jika ada kekuatan yang mencoba merampas kepentingan fundamental negara kita, kekuatan nuklir kita tidak akan punya pilihan lainnya selain melakukan misi keduanya secara tak terduga,” sebut Kim Jong-Un.
Korut melakukan rentetan uji coba rudal sepanjang tahun ini, termasuk meluncurkan rudal balistik antarbenua pada jarak penuh untuk pertama kalinya sejak tahun 2017. Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) memperingatkan bahwa Korut bisa menggelar uji coba nuklir dalam waktu dekat.
Citra satelit terbaru menunjukkan tanda-tanda aktivitas baru di terowongan di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri, yang diklaim Korut telah dihancurkan tahun 2018 sebelum pertemuan bersejarah antara Kim Jong-Un dan Presiden AS saat itu, Donald Trump.
KCNA melaporkan bahwa parade militer besar-besaran itu memamerkan rudal terbesar dan paling kuat milik Korut, juga ribuan tentara yang berbaris bersama. Rudal yang dimaksud adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 yang diklaim oleh Korut telah sukses diuji coba pada 24 Maret.
“Para penonton bersorak keras, sangat bersemangat untuk melihat ICBM raksasa Hwasongpho-17 yang membubung ke langit pada 24 Maret,” sebut KCNA dalam laporannya.
Namun para analisis mengidentifikasi keganjilan dalam keterangan Korut soal uji coba itu. Lembaga-lembaga intelijen Korsel dan AS menyimpulkan bahwa Korut sebenarnya menembakkan rudal Hwasong-15 — ICBM versi lama yang diuji coba tahun 2017 lalu.***dtc/mpc/bs