Kamis, 19 Mei 2022
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

AS hingga India Tuduh RI ‘Curang’ soal Ekspor Selama Pandemi Corona

Senin, 8 Juni 2020
kanal Ekonomi
7
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Jakarta(MedanPunya) Indonesia baru saja mendapatkan 16 tuduhan antidumping dan safeguard atas ekspor kepada mitra dagang. Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat negara-negara tersebut antara lain Amerika Serikat (AS), India, Ukraina, Vietnam, Turki, Uni Eropa (UE), Filipina, Australia, dan Mesir.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Srie Agustina membeberkan, produk-produk ekspor yang dituduh dalam kasus dumping dan safeguard antara lain alumunium, kayu, dan sebagainya.

“Dalam masa pandemi COVID-19 tercatat ada 16 inisiasi tuduhan baru antidumping dan safeguard yang dilakukan negara mitra terhadap produk ekspor Indonesia di negara tujuan ekpsor. Produk yang dituduh bervariasi mulai dari mono sodium glutamat, baja, alumunium, kayu, benang tekstil, bahan kimia, matras kasur, dan produk otomotif,” kata Srie dalam webinar Kemendag, Senin (8/6).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag Pradnyawati mengatakan, jumlah tuduhan ekspor yang diterima dalam kurun waktu 5 bulan di tahun 2020 ini memecah rekor dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Pada tahun 2002 mencapai 12 tuduhan. Sekarang dalam masa pandemi baru 5 bulan saja Indonesia sudah menghadapi 16 kasus tuduhan yang terdiri dari 10 tuduhan antidumping, dan 6 tuduhan safeguard dari negara mitra. Jadi sudah melebihi rekor tahunan. Biasanya setahun paling-paling kita menghadapi 14 tuduhan rata-rata. Sekarang baru 5 bulan sudah 16 kasus,” ungkap Pradnyawati.

Menurut Srie, tuduhan ini menjadi tantangan besar bagi para eksportir maupun pemerintah, apalagi saat ini Indonesia masih berjuang menanggulangi dampak pandemi Corona.

“Semua data menunjukkan bahwa ke depan tantangan kita tidak mudah. situasi perekonomian sulit masih akan kita hadapi,” pungkasnya.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: AScurangIndiaRItuding
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Mantan Menlu AS Sebut Trump Telah Menjauh dari Konstitusi

Berita Berikutnya

ManCity Akui Kepayahan Kejar Liverpool

Related Posts

Ekonomi

Subsidi dan Kompensasi BBM hingga Listrik Bengkak Jadi Rp 443,6 T

Kamis, 19 Mei 2022
Ekonomi

Wall Street Jatuh, Saham-saham Retail di AS Rontok

Kamis, 19 Mei 2022
Ekonomi

Neraca Perdagangan RI Surplus US$ 7,56 M di April

Selasa, 17 Mei 2022
Ekonomi

Buat Bayar Utang Pemerintah, Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi 135,7 Miliar Dolar

Jumat, 13 Mei 2022
Ekonomi

Deretan Konglomerat di Balik Persaingan Bank Digital RI

Kamis, 12 Mei 2022
Ekonomi

Ekonomi RI di Kuartal I Tumbuh 5,01%

Senin, 9 Mei 2022

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Warga Geruduk Kantor Bupati, Minta Kades yang Tiduri Istri Orang Tak Dilantik

Kamis, 19 Mei 2022

Eks Petinggi Bank Sumut Syariah Tersangka Pencatatan Palsu

Kamis, 19 Mei 2022

Kehadiran PPPK Ancam Keberadaan Guru Honorer, Mengeluh karena Bakal Tersingkir

Kamis, 19 Mei 2022
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana