Kamis, 13 November 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Pertama Kali Penerimaan Perpajakan RI Minus 9,2%

Rabu, 24 Juni 2020
kanal Ekonomi
21
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Jakarta(MedanPunya) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu memperkirakan penerimaan perpajakan minus 9,2% sepanjang 2020. Hal itu diungkapkannya saat rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Febrio menjelaskan outlook penerimaan perpajakan yang minus 9,2% ini merupakan hasil evaluasi setelah penetapan Perpres 54 Tahun 2020. Pada beleid itu, pemerintah memperkirakan penerimaan perpajakan minus 5,4%.

“Untuk 2020 ini sudah lakukan penajaman lagi dua kali, pertama asumsi sesuai Perpres 54 dan angkanya -5,4%, setelah kita lihat lagi pakai outlook dan pakai -9,2%. Belum pernah kita alami sedalam ini,” kata Febrio di ruang rapat Banggar DPR, Jakarta, Rabu (24/6).

Febrio menjelaskan, penyebab penerimaan perpajakan nasional terjun bebas di tahun ini karena dua masalah. Pertama, dunia usaha sedang sulit dihantam Corona, kedua karena pemerintah meningkatkan belanja untuk memberikan insentif.

“Jadi penurunan perpajakan datangnya dari dua arah ekonomi dan di sisi lain pemerintah ingin masuk bantu sektor usaha, maka kita masuk ke -9,2%,” tambahnya.

Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 695,2 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Pada program ini pemerintah memberikan banyak insentif untuk beberapa sektor termasuk dunia usaha.

Dari anggaran program PEN sebesar Rp 695,2 triliun. Jika dirinci, anggaran tersebut terdiri untuk sektor kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif dunia usaha Rp 120,61 triliun, insentif bagi UMKM Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, dan sektoral K/L dan Pemda sebesar Rp 106,11 triliun.

“Harapannya, penerimaan perpajakan ikut membaik di 2021, kalau kita sangat dalam di 2020, kita pakai asumsi -9,2%, ini sangat dalam,” ungkapnya.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: coronaDPR RInasionalUMKM
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Akhirnya, Ruben Buka Suara soal Kisruh Nama ‘Bensu’

Berita Berikutnya

Lansia di Sidempuan Perkosa Wanita Keterbelakangan Mental hingga Hamil

Related Posts

Ekonomi

Cadangan Devisa RI Akhir Oktober 2025 Meningkat Jadi 149,9 Miliar Dolar AS

Jumat, 7 November 2025
Ekonomi

BPS: Jumlah Pengangguran 7,46 Juta Orang

Rabu, 5 November 2025
Ekonomi

Dipakai buat Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Turun Jadi US$ 148,7 M

Selasa, 7 Oktober 2025
Ekonomi

72% Ekspor RI Disumbang Industri Pengolahan, Jumlahnya Rp 1.723 T

Senin, 6 Oktober 2025
Ekonomi

Kejar Ekonomi 8%, Pemerintah Targetkan Investasi Rp 13.000 Triliun

Kamis, 2 Oktober 2025
Ekonomi

Terbaru! RI Raup Rp 41,09 T dari Pajak Kripto hingga Pinjol

Jumat, 26 September 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Gemetar Bacakan Pembelaan, Akhirun Akui Sulit ‘Main Bersih’ untuk Dapat Proyek

Rabu, 12 November 2025

Direktur BUMD Sumut Hadiri Acara Gerindra di Hambalang

Rabu, 12 November 2025

Kades-Bendahara di Nisel Ditahan soal Korupsi Dana Desa Rp 965 Juta

Rabu, 12 November 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana