Perusahaan Uni Eropa Rugi hingga Rp 1.668 T Gara-gara Rusia

Jakarta(MedanPunya) Perusahaan raksasa di Eropa disebut bisa mengalami kerugian hingga 100 miliar Euro atau sekitar Rp 1.668 triliun (asumsi kurs Rp 16.680/euro) usai memutuskan untuk melakukan cut-off kegiatan dagang dengan Rusia.

Dari survei yang digelar Financial Times terhadap 600 laporan keuangan perusahaan ada 176 diantaranya yang merugi akibat turunnya penjualan, penutupan usaha hingga pengurangan bisnis di Rusia setelah negara itu menyerang Ukraina.

Survei ini juga belum termasuk dampak ekonomi makro yang dialami secara tidak langsung dari perang Rusia-Ukraina. Misalnya seperti kenaikan biaya energi dan komoditas yang semakin mahal. Walaupun begitu, kerugian ini disebut bisa lebih besar jika perusahaan tidak menjadi musuh Rusia.

“Perusahaan kehilangan banyak pendapatan setelah meninggalkan Rusia, mereka yang bertahan menghadapi risiko kerugian yang jauh lebih besar,” kata seorang konsultan strategis Control Risks, Nabi Abdullaev.

“Ternyata cut and run adalah strategi terbaik bagi perusahaan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan pada awal perang. Semakin cepat Anda pergi, semakin rendah kerugian Anda,” jelasnya.

Adapun dari sekian banyak perusahaan di Eropa, kerugian terbesar dialami oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi. Tiga diantaranya ada BP, Shell dan TotalEnergies yang mengalami total kerugian hingga 40,6 miliar euro Eropa atau Rp 677,2 triliun.

Untungnya, berkat kenaikan harga energi global khususnya di benua biru membuat ketiga perusahaan ini masih dapat mengumpulkan total keuntungan sekitar 95 miliar euro atau Rp 1.584,6 triliun tahun lalu.

Kemudian kerugian terbesar kedua dialami perusahaan-perusahaan dari sektor utilitas, otomotif dan keuangan. Disebutkan total kerugian perusahaan asal Eropa yang bergerak di bidang utilitas mencapai 14,7 miliar euro, otomotif sebesar 13,6 miliar euro dan perusahaan keuangan (perbankan, asuransi, investasi) sebesar 17,5 miliar euro.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version