Jakarta(MedanPunya) Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan daging sapi untuk sepanjang 2021 masih defisit 223.142 ton. Untuk memenuhi defisit itu, Indonesia akan mengimpor 502.000 ekor sapi bakalan setara daging 112.503 ton, dan impor daging sapi sebesar 85.500 ton.
Artinya, daging sapi impor yang akan masuk ke Indonesia sebanyak 198.003 ton.Tak hanya itu, Indonesia juga akan mengimpor daging sapi Brasil dan daging kerbau India sebanyak 100.000 ton.
“Untuk memenuhi kekurangan daging tersebut, pemerintah akan melakukan impor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor setara daging 112.503 ton, impor daging sapi sebesar 85.500 ton, serta impor daging sapi Brasil dan daging kerbau India dalam keadaan tertentu sebesar 100.000 ton,” kata Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Fadjar Sumping Tjatur Rasa dalam keterangan resminya, Kamis (21/1).
Berdasarkan perhitungan, maka total daging sapi dan kerbau impor yang akan masuk ke Indonesia sebanyak 298.003. Dari angka itu, ada kelebihan stok sebanyak 74.861 untuk kebutuhan 2021. Namun, menurut Fadjar stok di akhir 2021 diperkirakan masih ada sebanyak 58.725 ton.
“Stok di akhir tahun 2021 diperkirakan sebesar 58.725 ton diharapkan juga mampu memenuhi kebutuhan bulan Januari 2022,” ungkapnya.
Di sisi lain, menurutnya impor daging di tahun 2021 menurun 13,01% jika dibandingkan dengan 2020.
“Kita berharap tren penurunan impor ini terus berlanjut sejalan dengan meningkatnya produksi daging dalam negeri,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal PKH Kementan Nasrullah mengatakan, pada bulan Februari mendatang akan segera masuk sapi bakalan dari Meksiko.
“Ditambah, pada bulan Februari 2021 nanti direncanakan akan dimulai pengapalan sapi dari sumber negara lain yaitu Meksiko untuk menambah stok sapi bakalan di Indonesia,” jelas Nasrullah.
Namun, terkait harganya di pasaran menurutnya masih dalam koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Untuk masalah harga, tetap merupakan kewenangan dari Kemendag. Infonya Kemendag sudah melakukan komunikasi dengan para feedloter,” pungkas Nasrullah.***dtc/mpc/bs