Medan(MedanPunya) Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengaku kesal karena data kasus Corona susah didapat dari Pemprov Sumatera Utara (Sumut). Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi berjanji akan memberi data Corona yang disebut Bobby sulit didapat.
“Nanti dikasih. Nanti saya perintahkan (untuk dikasih),” kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Senin (13/9).
Edy mengatakan seharusnya data itu diberikan dengan mudah. Dia menilai ada miskomunikasi antara dinas terkait soal data Corona tersebut.
“Harusnya tak seperti, itu komunikasi saja yang belum tepat. Nanti mudah-mudahan dia pasti,” ujarnya.
Dia mengatakan persoalan data akan diatur dan dievaluasi kembali. Seharusnya, kata Edy, data Corona diberikan Kota Medan ke Pemprov Sumut, bukan sebaliknya.
“Sebenarnya data itu dari bottom up, dari bawah ke atas. Bukan dari atas ke bawah. Karena Pemprov ini mengambil data dari bawah,” tutur Edy.
“Dengan data yang tidak sinkron, dia akan berpengaruh. Karena ini model digital yang harus diakses oleh Jakarta, pusat. Nanti harus diatur dan dievaluasi kembali,” tambahnya.
Polemik soal data Corona ini berawal saat Edy Rahmayadi menyebut ada empat daerah di Sumut yang data kasus Corona-nya kacau. Edy mengatakan Medan jadi salah satu daerah dengan data yang kacau.
“Kita empat yang kacau ini, empat kabupaten/kota kacau. Medan, Sibolga, Madina, dengan Siantar, kacau ini,” kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Jumat (10/9).
Edy mengatakan banyak data ganda terkait kasus Corona di empat wilayah itu. Menurutnya, banyak daerah lain yang kacau, tapi tak separah empat wilayah tersebut.
Dia menduga kesalahan terjadi saat proses input data. Edy mengatakan ada dua kemungkinan penyebab masalah data, yakni petugas yang gagap teknologi alias gaptek dan kendala sinyal internet.
“Sekali lagi, kita gaptek, tidak terlalu jago. Atau daerah kita itu sinyalnya timbul-tenggelam. Karena IT itu perlu sinyal,” ujarnya.
Hal ini pun dijawab Bobby Nasution. Bobby mengatakan salah satu penyebab kacaunya data Corona di Medan adalah data kasus Corona dari Pemprov Sumut sulit didapat. Menurut Bobby, Pemprov Sumut memiliki data kasus yang dilaporkan rumah sakit serta klinik swasta.
“Data COVID memang selama ini kita akui juga ada beberapa data yang belum kita inputkan. Kalau dia sudah tidak dalam kondisi positif, klinik-klinik, rumah sakit-rumah sakit swasta itu yang diatur di situ adalah mereka melapor ke Provinsi Sumut. Hasil baik itu mereka tes PCR, itu kalau positif atau negatif mereka melaporkan itu ke Provinsi Sumut, bukan ke kami ke daerah,” kata Bobby di Medan, Sabtu (11/9).
Bobby mengaku pihaknya sangat kesulitan mendapat data pasti soal kasus Corona. Pemko Medan, katanya, kesulitan saat meminta data yang dilaporkan dari rumah sakit atau klinik swasta ke Pemprov Sumut.
“Ada juga beberapa kabupaten-kota lainnya, jadi kita kesulitan. Kita harus cek juga lagi. Kita selalu minta data itu sulit sekali. Terus, juga kita sampaikan kemarin pendataan ini ya provinsi juga saya rasa pahamlah. Saya bukan menyalahkan siapa-siapa,” ucap Bobby.***dtc/mpc/bs