Medan(MedanPunya) Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengakui ilmu pemerintahannya dangkal karena tidak pernah belajar. Karena itu, Edy harus menjalankan pemerintahan secara otodidak.
Hal itu disampaikan Edy saat mengikuti kegiatan pelantikan Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Sumatera Utara. Edy awalnya menyampaikan soal dirinya membutuhkan dukungan dari pengurus ABPPTSI.
“Saya mohon maaf, bukan Bapak-bapak yang berterima kasih ke saya, tapi saya yang berterima kasih ke Bapak-bapak. Ini bukan bahasa politik, karena saya memang butuh Bapak-bapak,” kata Edy dalam sambutannya di rumah dinas Gubsu, Medan, Kamis (31/3).
Edy mengatakan membutuhkan dukungan untuk mengelola pemerintahan. Edy mengaku tidak punya ilmu pemerintahan sehingga, dalam menjalankan tugas sebagai gubernur, dia belajar secara otodidak.
“Saya otodidak, saya tak pernah dilatih, tak pernah diajari tentang ilmu pemerintahan. Tak ada sama sekali,” tuturnya.
Edy menyebut dirinya sempat berkuliah ilmu hukum di Universitas Sumatera Utara (USU) namun tidak lulus. Hal ini karena saat itu dia memilih untuk ikut tes taruna Akademi Militer.
“Kalau di USU saya kuliah satu tahun. Tahun 1980 saya tes taruna, saya tak lulus, dipulangkan ke sini,” sebutnya.
Karena tidak lulus tes, Edy mengatakan kembali ke Medan dan berkuliah di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Di kampus UISU pun Edy tidak menyelesaikan studinya.
Meski tidak lulus dari UISU, Edy mengatakan dirinya mendapatkan istri dari kampus itu. Istri Edy, yaitu Nawal Lubis, merupakan alumnus Fakultas Ekonomi UISU.
“Saya masuk ke UISU satu tahun. Orang lain dapat sarjana, saya dapat istri dari UISU,” ucapnya.
Edy tidak menyelesaikan kuliah dari UISU karena lulus tes Akabri (saat ini Akmil). Dia menjelaskan, saat di Akabri dia hanya mendapatkan ilmu tentang militer.
“Tahu-tahu saya jadi gubernur, kelola pemerintahan ini berbeda dengan ilmu itu (militer). Bayangin dangkalnya ilmu saya sehingga saya bilang tadi saya otodidak. Saya belajar tentang kelola keuangan, ekonomi, kebudayaan, tapi sudah dituntut langsung melaksanakan,” jelasnya.***dtc/mpc/bs