Medan(MedanPunya) Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution kembali menemukan anggaran di sejumlah dinas yang tak masuk di akal.
Jika sebelumnya ada pembelian 15 kue tart seharga Rp 48 juta, Tusuk Gigi Rp 100 juta, kini ada anggaran perjalanan dinas untuk melihat pembuatan videotron.
Hal itu dikatakan Bobby Nasution saat kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RPJMD dan RKPMD 2025-2026 di Kantor Gubernur Sumut, Senin (5/5).
Menurut Bobby Nasution, karena anggaran tak masuk di akal, pihaknya meminta semua Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPd) jangan lagi buat anggaran yang aneh-aneh.
“Kemarin disuruh hold dulu, ada yang masih perjalanan dinas ini dihilangkan, ini tidak dihilangkan. Hanya membuat videotron ada perjalanan dinasnya di provinsi. Ada perjalanan dinas untuk buat videotron,” ucapnya dalam sambutan.
Bobby pun heran, banyaknya kepala OPD yang terkesan balapan membuat anggaran yang tidak masuk di akal.
“Karena ini perencanaan, saya minta kepada kita semua untuk OPD jangan buat anggaran yang aneh-aneh lagi, tusuk gigi lah, busi racing lah di Dinas Sosial, ini mau balapan atau gimana?,” jelasnya.
Dikatakannya, efisiensi ini bukan untuk mengurangi anggaran tapi mengoptimalkan anggaran.
“Hilanginlah yang kayak gitu pak (buat anggaran tak masuk di akal) gawat kita nanti. ada pak Kejati, didengar pak Kejati gawat kita. Jadi, hilangilah yang seperti itu, buat yang bagus-bagus saja,” ucapnya.
Sementara itu saat diwawancara, Bobby Nasution menegaskan belum ada melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kadis yang membuat anggaran tak masuk di akal.
Meski begitu, ditegaskan Bobby anggaran tak masuk di akal seperti tusuk gigi, dan kue tart sudah di hapus.
“Iya itu kan selagi belum dilaksanakan, kita minta di hapus. Tapi sudah minta di hapus tetap dilaksanakan baru hukum berjalan. Ada busi racing dan segala macam itu di hapus. Karena, biasa kita buka anggaran dari target kerja yang akan kita lakukan,” jelasnya
Diakuinya masih banyak OPD yang mengikuti dalam hal penganggaran.
“Kalau penganggaran dan perencanaan tidak sesuai dengan visi misi, saya lihat masih banyak dari Program Hasil Terbaik Cepat. (PHTC) presiden dan gubernur, masih banyak OPD yang tidak mengikuti dalam hal penganggaran,” jelasnya
Untuk itu, Bobby meminta para bupati dan gubernur bisa menyelaraskan seluruh program presiden dan visi misinya selama menjabat gubernur.
“ini sudah disampaikan oleh Pak Fatoni ada ada masa kita disini untuk menyelaraskan program dan Bupati yang sudah dilantik mohon sesuaikanlah agar program ini bisa berjalan sehingga kita sama sama enak kerjanya, sama-sama nyaman dan sama-sama punya nilai ukur. seperetri ini saya minta kedepannya kita bisa laksanakan sama-sama,” jelasnya.***trb/mpc/bs