Selasa, 20 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Metro

Heboh Wawalkot Medan Minta Waspadai Non Pribumi, PDIP: Itu Diskriminatif

Rabu, 12 April 2023
kanal Metro
15
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Medan(MedanPunya) Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman meminta agar mewaspadai non pribumi di Kota Medan. Sebab, menurut analisanya 20 tahun ke depan Wali Kota Medan akan berasal dari non pribumi.

Menurut informasi yang diterima, Aulia menyampaikan hal itu saat kegiatan buka bersama dengan tokoh-tokoh yang berasal dari Kabupaten Asahan di Kota Medan, Minggu (9/4). Saat itu Aulia bercerita soal tata kelola keuangan daerah, kemudian dia mengatakan saat ini ada era pemusnahan peradaban.

“Saya lihat saat ini, kita sudah masuk dalam era pemusnahan peradaban, pemusnahan peradaban ini jangan main-main kita anggap,” kata Aulia Rachman.

Aulia menyebutkan, dia mempunyai analisa jika 20 tahun lagi, Kota Medan akan dipimpin oleh orang non pribumi. Hal itu dapat terjadi jika tidak ada gebrakan untuk mengantisipasi hal tersebut.

“Saya punya analisa, Medan ini 20 tahun yang akan datang kalau kita tidak menciptakan satu gebrakan baru, akan dikuasai oleh non pribumi untuk menjadi Wali Kota Medan, kita bisa lihat, ini yang saya analisa,” sebutnya.

Dia menjelaskan bahwa analisa itu muncul karena Kota Medan merupakan kota yang multietnis. Saat ini menurut Aulia, tiga unsur pemusnahan peradaban tersebut sudah berjalan, yakni unsur keluarga, unsur pendidikan dan unsur tokoh.

Dari unsur tokoh, menurut Aulia tokoh yang pintar dan ingin melakukan perubahan saat ini mulai dibungkam. Sedangkan dari unsur pendidikan warga pribumi yang ekonominya menengah ke bawah tidak akan mendapatkan pendidikan yang baik dan akan tersingkir dan dari unsur keluarga, orang tua disibukkan untuk bekerja mencari nafkah sehingga anak dititipkan ke sekolah dan tidak mendapat pendidikan yang baik dan pada akhirnya mengalami krisis moral.

Kemudian Aulia menuturkan jika tugas mereka sebagai Pemerintah Kota Medan adalah menghambat laju pemusnahan peradaban tersebut. Ia kembali menegaskan agar semua harus hati-hati.

Pernyataan Aulia Rachman tersebut pun direspons oleh Wakil Ketua PDIP Sumut, Aswan Jaya. Dia mengaku sudah mengetahui pernyataan Aulia Rachman terkait pelabelan pribumi dan non pribumi itu. Aswan mengkritik pernyataan Aulia itu dan merasa aneh narasi itu muncul dari kepala daerah.

“Itu pernyataan aneh saja disampaikan oleh kepala daerah,” kaya Aswan Jaya, Rabu (12/4).

Sebab menurutnya istilah pribumi yang awalnya disematkan oleh Belanda dari kata inlander. Padahal bangsa Indonesia pada tahun 1998 sudah melarang pejabat untuk menggunakan kata pribumi dan non pribumi.

“Pelabelan pribumi itu kan disematkan oleh Belanda dulu dari kata inlander yang bermakna merendahkan, harusnya itu tidak dipakai lagi karena tidak sejalan dengan semangat bernegara kita,” ucapnya.

Aswan menegaskan apapun alasannya, penggunaan kata itu merupakan tindakan diskriminatif. Yang menonjolkan seolah-olah Medan hanya rumah bagi sebagian kelompok, padahal Medan merupakan kota yang heterogen.

“Apapun alasannya apapun tujuannya, penggunaan kata pribumi itu merupakan diskriminatif, seolah-olah Kota Medan hanya dimiliki oleh satu golongan saja, padahal Medan kan kota yang heterogen, banyak suku, agama, keturunan yang ada di Kota Medan,” ujarnya.

Terkait dengan analisa 20 tahun ke depan Medan akan dipimpin oleh non pribumi, menurut Aswan setiap warga Medan berhak untuk memperoleh kekuasaan. Hal itu pun sudah dijamin oleh negara.

“Setiap warga Kota Medan itu berhak untuk memperoleh kekuasaan, memperluas pengaruh, bertahan hidup, dan itu dijamin oleh negara,” sebutnya.

Dia kembali menegaskan jika narasi yang disampaikan oleh Aulia itu merupakan diskriminatif. Aneh bagi dia kepala daerah menyampaikan hal itu dan meminta Aulia untuk belajar lagi.

“Jadi kalau dibilang tahun 20 tahun nanti Medan akan dikuasai oleh non pribumi, itu seolah-olah mengatakan bahwa Medan hanya dimiliki oleh satu golongan saja, dan itu sungguh diskriminatif, aneh saja disampaikan oleh kepala daerah, perlu belajar lagi,” tutupnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: Aulia RachmanKota Medannon pribumi
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Tersangka Ngaku Lapak Judi yang Digerebek Dikelola 7 Bulan

Berita Berikutnya

Sadis, Anak Bunuh-Bakar Ayah Kandung di Nias Utara

Related Posts

Metro

Lakukan Pelanggaran Berat, Kadisnaker Sumut Ismael Sinaga Dipecat

Senin, 19 Mei 2025
Metro

Imigrasi Amankan 23 WNA Asal Bangladesh Tanpa Dokumen Resmi di Pancur Batu

Senin, 19 Mei 2025
Metro

Hasil Autopsi Bayi Inses Medan: Ada Resapan Darah di Kepala

Rabu, 14 Mei 2025
Metro

Heboh Driver Ojol Terima Paket Bayi Meninggal

Kamis, 8 Mei 2025
Metro

Tawuran Kembali Pecah di Belawan, Wajah Kapolsek Terkena Lemparan Batu

Rabu, 7 Mei 2025
Metro

Lepaskan Tembakan Usai Diserang, Kapolres Belawan Dinonaktifkan 1 Bulan

Selasa, 6 Mei 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Kasi Keuangan Polres Padangsidimpuan Dipecat karena Lakukan Penggelapan

Senin, 19 Mei 2025

Lakukan Pelanggaran Berat, Kadisnaker Sumut Ismael Sinaga Dipecat

Senin, 19 Mei 2025

Imigrasi Amankan 23 WNA Asal Bangladesh Tanpa Dokumen Resmi di Pancur Batu

Senin, 19 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana