Medan(MedanPunya) Wased, juru parkir atau jukir di Jalan Cik Ditiro Medan yang bersikap arogan kepada warga langsung diberikan peringatan. Oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Medan, Wased diminta untuk bersikap sopan saat bertugas, tidak arogan apalagi sampai memaki masyarakat.
Setelah diberikan peringatan dan pembinaan, Wased pun menyampaikan permohonaan maaf atas perbuatannya.
Persitiwa ini bermula ketika, Ahmad, salah seorang pengendara sepeda motor ngaku dimaki oleh Wased yang saat itu mengaku sebagai jukir. Ahmad menceritakan peristiwa itu dia alami di Jalan Cik Ditiro simpang Jalan Zainul Arifin, Medan, Kamis (9/6), sekitar pukul 12.10 WIB.
Saat itu, Ahmad baru selesai membeli nasi di sebuah kedai yang berada di lokasi itu. “Tadi beli nasi di Uni Mawar. Begitu datang, parkir lah di depan kedai, dia (petugas parkir) itu nggak ada waktu saya datang,” kata Ahmad.
Dia menyebut membeli nasi tidak lebih dari lima menit di kedai itu. Setelah selesai membeli nasi, datang seorang pria yang mengaku petugas parkir dan meminta uang.
“Tadi dibungkus lah nasi itu, paling tiga sampai lima menit kan. Begitu selesai saya keluar, pas di kereta (sepeda motor), datang lah dia minta uang parkir,” ucapnya.
Saat itu, kata Ahmad, dia menolak untuk membayar uang parkir. Alasannya, pria itu tidak menggunakan tanda pengenal petugas sebagai petugas parkir.
“Gimana mau bayar, waktu datang dia nggak ada, begitu mau balik baru muncul. Terus nggak pakai baju layaknya petugas parkir, bed pun enggak ada. Jadi saya nggak mau bayar,” tuturnya.
Karena tidak mau membayar itu, Ahmad mengatakan dirinya dimaki oleh pria itu. Bahkan, pria itu juga menantang Ahmad untuk berkelahi.
“Iya semua dibilangin dia kan, terus ngajak berantam gitu. Tapi nggak diladeni, saya sudah sampaikan juga ke pihak Dishub Medan supaya ditindak. Biar nggak terjadi keributan disana kalau dia melakukan hal yang sama ke orang lain,” sebut Ahmad.
Warga lain yang ada di sekitar lokasi mengatakan pria yang dimaksud itu jarang berada di lokasi. Namun, pria itu dikenal suka melontarkan kata-kata kasar kepada pengendara.
“Memang sering dia itu maki-maki, sama tukang kedai juga sering ribut itu,” ucap warga bernama Raihan itu.
Sehari berselang atau Jumat (10/6), Wased didatangi oleh petugas dari Dinas Perhubungan Medan. Wased pun menyampaikan permohonan maaf yang direkam melalui sebuah video.
Dilihat ada tiga orang di video tersebut. Wased petugas parkir ‘arogan’ diapit oleh dua orang yang berasal dari Dinas Perhubungan.
“Ke depan kamu harus sopan kepada masyarakat, jangan berkata kasar,” kata Kepala Seksi Parkir Dinas Perhubungan Medan, Ari Sugraha kepada Wased dalam video itu.
Ari meminta Wased mengenakan atribut lengkap saat bertugas. Hal ini untuk mengantisipasi miskomunikasi di lapangan. “Gunakan atribut yang lengkap,” pesannya.
Permohonan Maaf Jukir di Arogan Usai Memaki Warga
Wased yang sempat memaki warga pun menyampaikan permohonan maaf. “Saya minta maaf telah berkata kasar,” ujar Wased.
Kepala Dinas Perhubungan Medan Iswar Lubis meluruskan informasi sebelumnya. Setelah ditelusuri, Iswar menyebut jukir yang memaki masyarakat adalah petugas resmi.
Namun saat itu petugas parkir itu tidak memakai atribut saat bertugas. “Tingkah laku jukir kadang-kadang bed dan seragam nggak dipakainya,” ujarnya.
Iswar mengaku masih banyak hal yang perlu diperbaiki perihal parkir. “Masih banyak yang harus kita benahi khususnya masalah etika dan berkaitan dengan karakter,” katanya.***dtc/mpc/bs