Operasi Patuh Toba 2024 Dimulai Hari Ini, 10 Jenis Sasarannya

Medan(MedanPunya) Polda Sumatera Utara (Sumut) dan polres jajaran menggelar Operasi Patuh Toba 2024 untuk menyisir pengendara-pengendara yang melanggar. Ada 10 jenis pelanggaran yang menjadi sasaran operasi ini.

Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan operasi ini digelar selama 14 hari sejak 15-28 Juli 2024. Ada 1.407 personel yang dikerahkan untuk melakukan operasi ini.

“Mulai hari ini sampai 28 Juli dan operasi ini menyasar pada pelanggaran lalu lintas. Ada 10 jenis pelanggaran lalu lintas yang jadi prioritas kita. Personel yang kita libatkan dalam Operasi Patuh Toba 2024 ini 1.407 personel. Ini yang kita harapkan mereka turun ke lapangan,” kata Agung usai apel Operasi Patuh Toba 2024 di Polda Sumut, Senin (15/7).

Agung menyampaikan bahwa Sumut, terutama Kota Medan, memiliki stigma negatif dalam hal berlalulintas. Dia menyebut setiap kendaraan yang melanggar pasti selalu dikaitkan dengan masyarakat Medan.

“Kita sudah terlalu sering mendapatkan stigma hal buruk tentang lalu lintas di Sumut terutama di Medan. Kalau ada yang melanggar itu selalu dikatakan pasti orang Medan,” jelasnya.

Mantan Kapolda Riau itu juga menyampaikan bahwa tingkat kecelakaan di Sumut masih tinggi. Berdasarkan data yang diterimanya, ada empat orang yang tewas karena kecelakaan setiap harinya. Menurutnya, tingginya angka kecelakaan itu disebabkan ketidaktertiban masyarakat dalam berlalulintas.

“Itu angka yang cukup tinggi. Itu adalah gunung es dari puncak ketidaktertiban kita dalam berlalulintas, puncak ketidaktertiban kita dalam menjalankan aturan lalu lintas,” kata Agung.

Oleh karena itu, Agung berharap ketertiban berlalulintas ini dapat ditekan melalui Operasi Patuh Toba 2024. Dia turut meminta kerja sama semua pihak.

“Tentu ini jadi hal yang harus kita benahi melalui Ops Patuh ini. Kami bersama unsur TNI, Pemda, lantas, Satpol PP, kita akan terus benahi bersama-sama berkolaborasi untuk kemudian mewujudkan bagaimana lalu lintas yang nyaman baik, dan tertib. Kita akan benahi melalui perubahan perilaku masyarakat,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang kedapatan melanggar saat operasi ini, jendral bintang tiga itu mengatakan pihaknya akan memberikan teguran hingga penindakan. Menurutnya, penindakan perlu dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat.

“Kita harapkan tidak hanya sosialisasi teguran saja, tapi juga penindakan yang tegas. Karena kita tahu, masyarakat kita membutuhkan penindakan yang dalam rangka perubahan perilaku, perubahan yang menjadi nyata ketika kemudian penegakan hukum adil, tegas, kepastian hukum bisa kita rasakan,” pungkasnya.

Adapun 10 jenis pelanggaran yang menjadi sasaran pada Operasi Patuh Toba 2024 ini adalah:

1. Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI
2. Pengendara melawan arus
3. Pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara
4. Pengendara yang mengemudi dalam pengaruh alkohol
5. Pengendara anak di bawah umur
6. Pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang
7. Kendaraan yang menggunakan knalpot brong
8. Pengendara yang menerobos traffic light
9. Pengendara yang melanggar marka dan rambu lalu lintas
10. Kendaraan logistik yang mengangkut barang secara berlebihan

***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version