Medan(MedanPunya) Pemprov Sumut menggusur rumah warga yang berdiri di depan Kampus Universitas Negeri Medan (Unimed). Penggusuran itu pun berlangsung ricuh.
Pantauan Senin (13/3), rumah warga yang digusur itu berada persis di dekat areal track sepeda jalan Williem Iskandar. Warga tak terima rumahnya digusur sehingga terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP.
Situasi semakin memanas karena ada beberapa warga yang mencoba menghalangi mobil eskavator yang sedang merubuhkan bangunan.
Salah seorang warga, Lisna Simanjuntak mengatakan, mereka tidak terima dengan adanya penggusuran itu. Pasalnya, mereka sudah puluhan tahun menduduki area tersebut.
“Nggak ada itu alasan untuk PON yang dibilang sama mereka, PON itu kan di sana (Lapangan Astaka Pancing) kami kan di sini. Ini tempat cari makan kami, mau di mana lagi kami cari makan kalau ini digusur,” ucapnya, Senin (13/3).
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, Ismail, menjelaskan sebelum penertiban, pihaknya sudah berdialog dengan warga dan masyarakat. Saat itu hasil dari dialog tersebut, masyarakat dianjurkan untuk mengosongkan rumahnya sebelum dilakukan penertiban.
Setelah dilakukan penertiban, kata Ismail, lokasi tersebut akan dibangun beberapa venue olahraga.
“Kita hari ini melakukan penertiban di lokasi, kemarin kita ketahui bagaimana hasil dialog bersama masyarakat. Saat itu sewaktu dialog kita berikan mereka kesempatan untuk mengosongkan rumahnya. Ada beberapa bagian orang yang sudah mengosongkan rumahnya,” kata Ismail.
“Penggusuran ini untuk agenda pekan olahraga nasional, nantinya akan ada beberapa pilihan olahraga yang akan dibangun, antara lain kricket,” sambungnya.
Saat ditanya berapa luas tanah yang dikuasai oleh warga dibangun rumah, Ismail tidak menjelaskan secara rinci. Namun, ia mengatakan ada 8 hektare yang sudah dikuasai oleh warga.
“Kalau soal luas, hampir semua diduduki masyarakat. Namun saya kurang hapal berapa luas, kurang lebih ada 8 hektare,” tutupnya.***dtc/mpc/bs