Medan(MedanPunya) Eksekusi D’Caldera Coffe yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Medan berlangsung ricuh. Polisi mengamankan sembilan orang yang dianggap memprovokasi terjadinya kericuhan.
“Sementara yang kita amankan jurang lebih sembilan orang. Tapi untuk pastinya akan dilakukan pengecekan kembali,” kata Kabag Ops Polrestabes Medan AKBP Arman Muis, Rabu (13/7).
Arman mengatakan sembilan orang itu untuk sementara dibawa ke Mapolrestabes Medan. Kehadiran polisi saat eksekusi berlangsung, kata dia, karena ada permintaan pengamanan dari Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Saat eksekusi berlangsung, Arman mengatakan personel di lapangan telah bertindak persuasif dan berbuat sesuai ketentuan. Arman mengakui saat proses eksekusi lahan pihaknya sempat dorong-dorongan dengan warga. Hal itu karena ada perlawanan massa dari pihak yang tidak ada hubungannya dengan kepemilikan objek.
“Kita tadi sifatnya menjaga kegaduhan di lokasi sehingga anggota sebagian membawa ke Polrestabes Medan. Supaya bentrokan tidak terjadi dengan masyarakat. Orang yang dibawa kami anggap bisa memprovokasi sehingga tidak stabil dalam kegiatan eksekusi,” sebutnya.
Sembilan orang masyarakat yang ditangkap itu, menurut Arman akan dilepaskan. “Selanjutnya mereka kita pulangkan. Karena intinya kita hanya mengawal eksekusi.
Sebelumnya diberitakan, proses eksekusi D’Caldera Coffee di Jalan Sisingamangaraja Medan berlangsung ricuh. Sejumlah warga yang menolak eksekusi terluka karena bentrok dengan polisi.
Bentrok pecah tepat usai pihak Pengadilan Negeri (PN) Medan membacakan perintah eksekusi di seberang jalan melalui mobil komando polisi.
Sontak, para massa aksi langsung memperkuat barisan untuk menghadap petugas masuk ke dalam kafe tersebut. Akan tetapi, petugas kepolisian yang juga telah berbaris mengenakan tameng turut mendesak massa untuk mundur.
Bentrok tidak dapat terhindarkan. Massa terlibat saling dorong dengan polisi. Satu per satu massa aksi ditarik keluar dari barisan dan dimasukkan ke mobil polisi. Beberapa dari mereka dipiting.
Tangisan seorang anak kecil juga terdengar akibat kejadian bentrok yang terjadi. Bahkan ada beberapa pemuda yang mengalami luka di bagian wajah.
Bentrok terjadi sekitar 30 menit. Puluhan massa yang menolak eksekusi telah diangkut dengan mobil tim pemburu preman dan dibawa ke kantor kepolisian. Selanjutnya pihak kepolisian sampai saat ini masih mengeluarkan seluruh barang – barang dari dalam D’Caldera Coffee untuk pengosongan.***dtc/mpc/bs