Medan(MedanPunya) Seratusan siswa baru mengikuti psikotes pemilihan jurusan di SMA Negeri 5 Medan, Rabu (15/7). Psikotes diikuti 420 siswa baru yang dibagi menjadi tiga hari mulai tanggal 14-16 Juli 2020.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 5 Medan, Lindung Pakpahan mengungkapkan bahwa selain kegiatan psikotes juga dilaksanakan pembagian buku paket pelajaran.
“Kegiatan kita hari ini kelas 10 adalah kegiatan psikotes untuk memilih jurusan dan pembagian buku. Kalau untuk peminatan, kalau sudah psikotes, kita bagi jurusannya nanti kita akan bagi peminatannya,” ungkap Lindung.
Psikotes ini diikuti siswa dengan tertib dengan mengikuti protokol kesehatan. Tampak para siswa menggunakan masker di setiap ruangan.
Lindung menuturkan bahwa untuk pelaksanaan psikotes ini, sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan.
Diantaranya dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di lingkungan dan penyediaan hand sanitizer.
“Persiapan kita untuk psikotes ini, kita lakukan penyemprotan disinfektan. Kita buat di setiap ruangan ada hand sanitizer, dan di pintu depan tadi ada periksa suhu tubuh dengan thermo gun. Kalau siswa kita itu kurang sehat, tidak akan kita kasih izin untuk ikut ujian. Ini sudah kita umumkan,” ujarnya.
Sekolah juga sudah menyiapkan jadwal agar tidak terjadi kerumunan massa. Lindung menuturkan bahwa per harinya ada dua sesi yang diikuti 72 siswa baru per sesi untuk dibagi ke empat kelas.
“Untuk tidak membuat kerumunan, kita buat 1 kelas ada 18 siswa. Untuk sesi pertama ada 72 orang. Kita ada ada dua sesi per hari. Jadi nanti siswa ini Psikotest, mereka langsung mengambil buku. Ketika mereka selesai ambil buku, kita pulangkan mereka dari pintu sebelah timur. Itulah persiapan kita untuk psikotes hari ini,” terang Lindung.
Ujian berlangsung selama dua jam yang diikuti siswa dengan tertib.
Tampak para siswa fokus dalam membaca soal yang terdiri dari tes pengetahuan diri.
Beberapa siswa juga mengaku deg-degan dalam mengisi soal, di antaranya ada Feby Natasya.
“Memang agak deg-degan juga mengerjakannya. Paling sulit memang mengerjakan soal matematika yang ada bagi-baginya. Kalau saya minatnya di IPA. Mudah-mudahan bisa masuk ke IPA,” ujar Feby.
Hasil psikotes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa agar yang berbakat di bidang IPS atau IPA.
Lindung menuturkan bahwa hasil jawaban siswa akan diserahkan kepada guru yang bersangkutan untuk bidang psikologi agar dapat menilai jurusan yang tepat bagi siswa.
“Untuk mengetahui anak ini masuk IPA atau IPS, kita sudah ada penilaian pembagiannya. Hasilnya itu nanti akan langsung kita berikan ke pihak bidang psikolog nya, orang ini yang menentukan siswa mau ke IPS atau IPA. Setelah ditentukan jurusannya, baru kemudian kita bagi mereka per rombel,” kata Lindung.
Lindung juga mengimbau agar para siswa dapat mematuhi protokol kesehatan dengan tertib.
Ia juga mengungkapkan bahwa sekolah juga sudah melakukan protokol kesehatan ketat guna meminimalisir penyebaran wabah Covid-19
“Untuk anak-anak tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan lupa untuk menggunakan masker. Jikapun ada anak-anak kita yang lupa menggunakan masker, tetap ada kita sediakan dari sekolah. Jangan sampai ada satu orang pun yang tidak menggunakan masker. Kalau menurut kita benar-benar sudah aman lah ya. Kita sudah usahakan sebagus mungkin,” pungkas Lindung.***trb/mpc/bs