Medan(MedanPunya) Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengatakan hari ini adalah hari terakhir sosialisasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kota Medan. Bobby mengatakan mulai besok tindakan tegas akan diberikan bagi pelanggar PPKM darurat.
“Saya informasikan hari ini hari terakhir kita sosialisasi. Hari-hari ke depannya ini akan tindakan lebih tegas di lapangan oleh teman-teman di lapangan,” kata Bobby saat ditemui di SMP Negeri 11 Medan, Rabu (14/7).
Bobby menjelaskan dalam pelaksanaan PPKM darurat ini pihaknya mendapatkan bantuan pasukan dari Provinsi Sumut. Dia berterima kasih kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah tingkat Sumut.
Bobby mengatakan pelaksanaan PPKM darurat ini dilakukan untuk meningkatkan disiplin masyarakat. Dia mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5M demi menekan risiko penularan COVID-19.
Prokes 5M yang dimaksudkannya ialah memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
“Tentunya ini akan membuat masyarakat Kota Medan lebih disiplin lagi ke depannya. Yang penting dalam PPKM darurat ini 5M, ini benar-benar kita ciptakan,” tuturnya.
Bobby mengatakan petugas di lapangan sudah dibekali pengetahuan tentang kelompok yang masuk kategori kritikal hingga non-esensial. Meski sempat terjadi kesalahan, pengelompokan warga untuk PPKM darurat ini sudah siap diterapkan besok.
“Kemarin kami akui ada penempatan kelas yang terjadi miskomunikasi antara kritikal dan esensial. Ini sudah kami perbaiki, sudah kita jelaskan juga dengan teman-teman di lapangan,” ucap Bobby.
Bobby mengatakan di Kota Medan mengalami peningkatan jumlah kasus positif Corona. Hal ini karena semakin banyaknya tes swab yang dilakukan.
“Hal ini bertambah sejalan dengan jumlah testing yang kami lakukan. Kota Medan saja hampir 2.000-an yang dilakukan,” ucap Bobby.
Meski ada peningkatan kasus, Bobby mengatakan positivity rate kasus Corona di Medan menurun. Namun dia meminta agar hal ini tidak malah membuat masyarakat kendor menerapkan prokes.
“Positivity rate kita di Medan turun 2 persen. Dari 30,01 (persen), sekarang 28 persenan. Ini berarti, walaupun meningkat, namun indikatornya positivity rate, jumlah testing dan jumlah positif berkurang. Namun ini tidak boleh dianggap main-main,” jelasnya.
Bobby kemudian menjelaskan tingkat kepatuhan warga saat pelaksanaan sosialisasi PPKM Darurat sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan mobilitas masyarakat di Kota Medan yang berkurang.
“Hari Senin kemarin tingkat mobilitas masih sangat tinggi, masih ramai. Hari Selasa pengurangannya drastis, hari ini lebih baik lagi,” paparnya.***dtc/mpc/bs