Medan(MedanPunya) Banyak alat peraga kampanye (APK) pasangan calon Wali Kota Medan nomor urut 2 Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani dirusak di Medan. Tim Pemenangan Ridha-Rani menuding pengerusakan itu dilakukan oleh lurah hingga camat di Medan yang mendapat perintah usai debat pertama.
Sekretaris Tim Pemenangan Ridha-Rani, Boydo HK Panjaitan, mengatakan jika mereka menerima terusan pesan di aplikasi WhatsApp terkait instruksi pengerusakan itu. Pesan itu diterima oleh tim pemenangan dari sejumlah ASN di Medan.
“Sehari setelah malam debat, besoknya, debat itu hari Jumat dan hari Sabtu kami mendapatkan beberapa WA dari arus bawah dan memang sebagian besar dari teman-teman ASN yang me-WA itu kepada kami tim pemenangan di situ disampaikan bahwa ada gerakan dari camat, lurah dan ASN yang diarahkan dan dikerahkan untuk membersihkan dan menghancurkan seluruh APK dari pasangan Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani,” kata Boydo HK Panjaitan, Rabu (12/11).
Boydo menjelaskan awalnya mereka menganggap pesan itu hoaks. Namun pada Sabtu (9/11) dan Minggu (10/11) terbukti baliho dan spanduk Ridha-Rani banyak yang dirusak.
“Memang pada awalnya kita merasa bahwa WA dan SMS tersebut adalah hoaks, tapi ternyata benar sejak hari Sabtu dan Minggu nya ternyata terbukti bahwa seluruh APK di jalan-jalan utama dan protokol benar-benar dirusak, kelihatan sekali dirusak bukan karena alam,” jelasnya.
Mereka meminta agar kepling hingga camat tidak lagi melakukan hal tersebut atas perintah siapapun. Peristiwa ini dinilai dapat merusak kedamaian di Pilwalkot Medan.
“Harapan kami kepada para camat, lurah, dan kepling yang sudah mencoba-coba melakukan hal tersebut tolong dihentikan dan jangan coba-coba lagi bermain api hal-hal seperti ini karena ini bisa nanti membakar situasi yang tidak baik di Kota Medan yang kita cintai ini, stop melakukan tindakan-tindakan tak perlu, pro terhadap pasangan tertentu atau menerima arahan-arahan dari pihak-pihak siapapun yang mencoba merusak kedamaian di Pilkada Medan,” ucapnya.
Bendahara DPC PDIP Medan ini berharap agar Pilwalkot Medan berlangsung damai. Dia mengajak agar Pilwalkot Medan berbicara soal gagasan dan program.
“Kita inginkan Pilkada damai, kita inginkan Pilkada yang gembira, mari kita adu gagasan, mari kita adu bagaimana kita boleh melakukan pembandingan-pembandingan program dan kegiatan-kegiatan ke depan untuk memajukan Kota Medan,” tutupnya.
Sebelumnya, baliho calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2 Ridha Dharmajaya Abdul Rani disebut banyak dirusak di 21 kecamatan yang ada di Medan. Tim pemenangan Ridha-Rani menilai jika ada gerakan pengerusakan usai debat pertama Pilwakot Medan.
Ketua Harian Timses paslon nomor 2, Hendra DS, mendapat laporan bahwa Alat Peraga Kampanye (APK) Ridha-Rani telah rusak dan hilang di sejumlah titik di 21 Kecamatan Kota Medan.
“Kami dari tim Ridha-Rani merasa prihatin dengan tindakan-tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum yang hari ini tim kita masih menyelidiki pelakunya,” kata Hendra.
Hendra menilai aksi perusakan APK itu jika dibiarkan bakal merusak tatanan demokrasi. “Dengan cara mengoyak dan dibuang ke parit, dan ini indikasi tindakan premanisme ini dibiarkan akan merusak tatanan demokrasi, artinya, kita nggak mau nanti pemimpin Kota Medan ini orang yang berperilaku anarkis,” ucapnya.
Tim pemenangan Ridha-Rani pun melaporkan peristiwa itu ke Bawaslu Medan. Mereka meminta agar Bawaslu segera mengusut perusakan baliho dan spanduk Ridha-Rani itu.
“Kedatangan kita sebagai tim kuasa hukum Paslon nomor urut dua, Ridha dan Rani (BERANI) untuk melaporkan ke Bawaslu Korta Medan terkait ratusan APK kita yang terpasang di 21 kecamatan dirusak dan juga hilang. Jadi sejak 9 November sampai hari ini ratusan APK Rdha dan Rani mengalami kerusakan dan juga hilang,” kata salah satu kuasa hukum Ridha-Rani, Rion Arios dalam keterangannya, Selasa (12/11).***dtc/mpc/bs