Jakarta(MedanPunya) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Februari 2022 naik 6,73% (month on month) dengan nilai US$ 20,46 miliar. Secara tahunan atau year on year, ekspor Januari 2022 naik 34,140% dibandingkan Februari 2021.
“Nilai ekspor Indonesia pada februari 2022 itu mencapai US$ 20,46 miliar. Naik 6,73% kalau dibandingkan Januari 2022,” kata Kepala BPS Margo Yuwono di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa(15/3).
“Ekspor Indonesia Februari tercatat US$ 20,46 miliar, dibanding Februari 2021 itu terjadi kenaikan 34,14%. Atau secara yoy ekspor indonesia pada februari ini naik 34,14%,” sambung dia.
Adapun secara rincian, ekspor Februari berdasar migas tercatat US$ 0,99 miliar. Naik 10,39% kalau dibanding Januari 2022. Sedangkan ekspor non migasnya US$ 19,47 miliar naik 6,55% dibanding Januari.
Selama Januari-Februari 2022 secara total khusus non migas kondisi ekspor Indonesia lebih baik kalau dibanding 2021.
“Semoga tren positif ini terus berlangsung di masa mendatang dan target pemerintah dalam pemulihan ekonomi bisa tercapai,” tutur dia.
Ia melanjutkan, bila dilihat lebih dalam ada dua yang tumbuh positif dan dua sektor yang mengalami penurunan ekspornya di bulan Februari.
“Sektor migas tumbuh 10,39%, Pertambangan dan lain-lain 65,82%. Kalau dilihat sektor tinggi pertambangan dan penggalian, komoditas yang dorong ini cukup tinggi adalah batu bara, pada februari naik 139,96%, lignit naik 151,53%,” tutur dia.
Sementara itu ada sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian kehutanan dan sektor pengolahan.
Pertanian dan kehutanan yang menyumbang turunnya adalah komoditas kopi turun 13,02%, buah buahan tahunan turun 13,08%.
“Secara yoy seluruh sektor mengalami pertumbuhan tertinggi terjadi pada pertambangan dan lainnya yang tumbuh 8,41%. Batu bara bulan februari kalau dibanding feb 2021 naik 75,42% dan bijih tembaga naik 319,95%,” tandasnya.***dtc/mpc/bs