Taipe(MedanPunya) Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berjanji untuk mempertahankan status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan di tengah ketegangan tinggi dengan China.
Tsai mengatakan bahwa Taiwan tidak akan memprovokasi dan tidak akan tunduk pada tekanan China.
Pemerintah China selama ini menganggap Taiwan sebagai miliknya dan mengancam akan memaksa pulau itu kembali di bawah kendalinya, dengan kekerasan jika perlu. China belakangan telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk memaksa pulau itu menerima kedaulatan China sejak Tsai menjabat pada 2016.
Beijing telah menolak seruan untuk pembicaraan dari Tsai, menganggapnya sebagai separatis. Tsai telah berulang kali berjanji untuk membela kebebasan dan demokrasi Taiwan.
“Perang bukanlah suatu pilihan. Tidak ada pihak yang dapat mengubah status quo secara sepihak dengan cara yang tidak damai,” kata Tsai dalam pidato di kantor kepresidenan di Taipei pada Sabtu (20/5) menandai ulang tahun ketujuh pemerintahannya.
“Mempertahankan status quo perdamaian dan stabilitas adalah kesepakatan dunia dan Taiwan,” imbuh Tsai.
“Meskipun Taiwan dikelilingi oleh risiko, Taiwan sama sekali bukan pembuat risiko. Kami adalah manajer risiko yang bertanggung jawab dan Taiwan akan berdiri bersama dengan negara-negara demokrasi dan komunitas di seluruh dunia untuk bersama-sama meredakan risiko tersebut,” katanya.
Tsai juga mengatakan para pejabat Taiwan sedang berdiskusi dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden tentang pengiriman bantuan senjata senilai US$500 juta ke Taiwan. Dia menambahkan bahwa bantuan itu dimaksudkan untuk mengatasi pengiriman senjata yang tertunda karena COVID-19.
Taiwan bersiap untuk pemilihan presiden penting pada pertengahan Januari tahun depan, dengan ketegangan China menjadi agenda utama kampanye.***dtc/mpc/bs