Stabat(MedanPunya) Anggota DPRD Langkat Ismed Barus menilai banyak jalan, jembatan rusak yang kondisinya memprihatinkan. Namun, Pemkab Langkat hanya mampu mengalokasikan anggaran perbaikan infrastruktur Rp 100 miliar per tahun.
Ismed mengakui anggaran itu tidak cukup untuk memperbaiki seluruh infrastruktur yang ada di Langkat. Sehingga dia berharap ada bantuan dari pemerintah pusat.
“Sebenarnya sangat-sangat memprihatinkan (jalan dan jembatan di Langkat banyak rusak),” katanya, Kamis (6/7).
Kondisi itu juga yang membuat kondisi jembatan berlubang di Desa Namu Ukur, Sei Bingai, lokasi insiden nahas menimpa ibu dan anak yang terjatuh ke sungai saat melintas belum bisa diperbaiki.
“Apalagi jembatan itu (jembatan di Desa Namu Ukur),” katanya.
Politisi Partai NasDem ini mengatakan lebih dari 50 persen APBD Kabupaten Langkat yang nilainya Rp 2,2 triliun habis dipakai untuk membayar gaji pegawai. Sehingga alokasi anggaran perbaikan infrastruktur minim.
“Kalau secara umum lah ya, infrastruktur, rencananya Rp 100 miliar-an juga sih, (APBD Langkat 2023) kalau tidak silap aku Rp 2,2 triliun, kecil karena APBD itu kan sudah dipangkas sama (gaji) pegawai hampir Rp 1,6 triliun,” sebutnya.
Namun karena kondisi jembatan yang cukup vital bagi warga tersebut, perbaikan jembatan di Desa Namu Ukur akan dimasukkan ke P-APBD Langkat 2023. Hal itu juga sudah dibicarakan dengan Plt Bupati Langkat Syah Afandin alias Ondim.
“Jadi di P-APBD nanti akan diusulkan jembatan itu sebagai prioritas,” ucapnya.
Ismed yang berasal dari Dapil yang wilayah Sei Bingai ini mengungkapkan akan meminta Kementerian PUPR untuk membantu perbaikan jembatan itu melalui DAK. Sebab, APBD Langkat dinilai sangat kecil untuk memperbaiki jembatan dan jalan rusak di Langkat.
“Kalau tidak cukup dananya mungkin akan diusulkan ke kementerian, karena kalau diikutkan dari anggaran kita, nggak mungkin bisa merata sekaligus, akan ada yang diprioritaskan juga,” ungkapnya.
Sebab meskipun Ondim memiliki perhatian khusus ke infrastruktur, tidak akan bisa berbuat banyak dengan APBD yang kecil. Sehingga Ismed Barus meminta agar pemerintah provinsi dan pusat memberikan perhatian khusus kepada Langkat yang memiliki wilayah yang luas.
“Kebetulan Plt (Bupati) kita ini pun ada perhatian khusus kepada perbaikan infrastruktur, jadi memang ini harus di-support dan diperhatikan khusus oleh pemerintah provinsi dan pusat juga,” tutupnya.
Sebelumnya, Ibu dan anak terjatuh ke sungai saat melewati lubang menggunakan sepeda motor di Jembatan Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingai, Langkat. Akibatnya, ibu dan anak itu mengalami luka-luka.
Kapolsek Sei Bingai AKP Japaris mengatakan kejadian itu berlangsung pada Selasa (4/7) sekitar pukul 11.00 WIB. Ia menyampaikan, ibu itu bernama Anggi Puspa (40) dan anaknya berinisial A (9), warga Desa Mekar Jaya.
“Korban membawa sepeda motor BK 2179 AGG. Awalnya korban melewati jembatan Namu Ukur yang sudah dalam keadaan berlubang,” kata Japaris, Selasa (4/7).***dtc/mpc/bs