Kuala Lumpur(MedanPunya) Pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim, mengklaim telah menjatuhkan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin.
Hal itu dia utarakan dalam jumpa pers pada Rabu (23/9) siang di Kuala Lumpur, Malaysia.
Anwar Ibrahim mengklaim telah mengantongi dukungan mayoritas anggota parlemen Malaysia.
“Dengan sokongan mayoritas kukuh dan meyakinkan, bermakna saat ini kerajaan (pemerintahan PM Malaysia) pimpinan Tan Sri Muhyiddin Yassin telah jatuh,” katanya.
“Alhamdulillah, kini saya telah mendapat sokongan yang kukuh dan meyakinkan dari anggota-anggota parlemen untuk saya persembahkan kepada Yang Maha Mulia Yang Dipertuan Agung,” kata Anwar Ibrahim merujuk gelar raja Malaysia.
Namun dia menolak menyebutkan siapa saja anggota parlemen yang mendukungnya. Anwar Ibrahim mengatakan dirinya tidak bicara empat, lima, atau enam orang. “Lebih banyak dari itu.”
Apakah dua pertiga dari seluruh anggota parlemen? “Mendekati,” jawabnya.
Ditanya apakah ada anggota parlemen dari UMNO yang mendukung, Anwar mengelak.
“Saya mendapat daftar ada anggota-anggota parlemen dari berbagai partai. Saya pikir untuk saya umumkan ini, biar mereka menyusul dengan pandangan mereka. Saya ada dokumen tetap, tidak harus diragukan. Kalau tidak, saya tidak lakukan jumpa pers ini.”
Anwar kemudian menyatakan telah berusaha bertemu Sri Paduka Yang Dipertuan Agung pada Selasa (22/09), pukul 11 pagi, namun “ditangguhkan” karena yang bersangkutan sakit.
“Saya diperkenankan menghadap Sri Baginda Paduka Yang Dipertuan Agung, Selasa 21 September jam 11 pagi.Tapi terpaksa ditangguhkan karena Yang Baginda kini menerima rawatan di Institut Jantung Negara,” ungkapnya.
“Jumlah [dukungan] hanya akan saya ungkap, setelah saya informasikan Yang Dipertuan Agung. Yang Dipertuan Agung harus menjadi orang pertama yang mendapat informasi mengenai rinciannya.”
Tentang langkah selanjutnya, Anwar mengatakan akan mengumumkannya selepas menghadap Baginda Yang Dipertuan Agung dalam waktu dekat.
Jika nanti resmi memimpin Malaysia sebagai perdana menteri, Anwar mengklaim tidak akan mengubah posisi ras Melayu.
“Kami tetap menjunjung prinsip-prinsip pelembagaan yang mengakui kedudukan Islam, kedaulatan raja-raja Melayu, memartabatkan kedudukan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi, serta kedudukan istimewa Melayu bumiputera, di samping jaminan tegas mempertahankan hak berbagai kaum.”
Selain itu, Anwar Ibrahim berjanji menghentikan tindak korupsi di Malaysia.
“Saya berjanji membentuk pemerintahan dengan tata kelola berintegritas dan berkomitmen untuk menangani krisis yang melanda negara, menghentikan tindak korupsi, dan membela nasib rakyat.”
Raja Malaysia, pada awal Maret 2020,memutuskan untuk memilih Muhyiddin Yassin setelah memanggil seluruh anggota parlemen untuk mencari calon yang meraih dukungan mayoritas.
Muhyiddin mendapatkan dukungan 113 kursi dari koalisi baru yang dibentuknya bersama UMNO. Dukungan ini berbeda sangat tipis dari ketentuan pembentukan pemerintahan di Malaysia, yakni 112 kursi.
Sementara Anwar Ibrahim saat itu mendapatkan dukungan 91 kursi.
Sementara itu, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dijadwalkan juga akan menyampaikan pidato khusus pada pukul 14.30 waktu setempat.
Muhyiddin baru menjabat sekitar enam bulan setelah dilantik sebagai perdana menteri Malaysia pada 1 Maret 2020.***dtc/mpc/bs