Washington(MedanPunya) Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) memperingatkan China untuk tidak melakukan upaya apapun guna merebut kembali Taiwan secara paksa. Respons AS terhadap langkah semacam itu disebut oleh penasihat AS itu, masih belum jelas.
Robert O’Brien selaku penasihat keamanan nasional AS menyatakan China terlibat dalam pembangunan Angkatan Laut besar-besaran yang belum pernah terlihat sejak upaya Jerman bersaing dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris sebelum Perang Dunia I.
“Bagian dari itu adalah memberi mereka kemampuan untuk mendorong kita keluar dari Pasifik Barat, dan memungkinkan mereka untuk melakukan pendaratan amfibi di Taiwan,” ujar O’Brien saat berbicara dalam sebuah acara di Universitas Nevada, Las Vegas.
“Masalahnya adalah pendaratan amfibi sangat sulit,” imbuhnya, merujuk pada jarak 160 kilometer antara China dan Taiwan, serta kurangnya pantai-pantai untuk mendarat di pulau tersebut.
“Itu bukan tugas yang mudah, dan ada juga banyak ambiguitas soal apa yang akan dilakukan Amerika Serikat sebagai respons atas serangan China terhadap Taiwan,” cetus O’Brien, saat ditanya apa opsi AS jika China menyerang Taiwan.
O’Brien merujuk pada kebijakan lama AS soal ‘ambiguitas strategis’ saat ditanya soal apakah AS akan melakukan intervensi untuk melindungi Taiwan atau tidak. Diketahui bahwa AS diwajibkan oleh undang-undang untuk memberikan sarana mempertahankan diri kepada Taiwan. Namun tidak dijelaskan apakah AS akan melakukan intervensi militer jika China menyerang, atau melakukan sesuatu yang kemungkinan mengarah pada konflik lebih luas dengan China.
Komentar O’Brien ini disampaikan saat China secara signifikan meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan dan saat hubungan AS dan China jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.
Lebih lanjut, O’Brien menegaskan kembali seruan AS bahwa Taiwan perlu belanja pertahanan lebih banyak dan melakukan reformasi militer untuk memperjelas kepada China soal risiko upaya serangan. Ditegaskan O’Brien bahwa Taiwan perlu ‘mengubah diri mereka menjadi landak’ secara militer.
“Singa umumnya tidak memakan landak,” ucapnya.***dtc/mpc/bs