Beijin (MedanPunya) Presiden China, Xi Jinping, melontarkan peringatan tajam terhadap calon ‘penyerang’ bahwa militer China memiliki kekuatan besar. Para pengamat menilai peringatan Xi ini jelas ditujukan kepada Amerika Serikat (AS).
Xi menyampaikan hal tersebut saat berbicara dalam peringatan 70 tahun keterlibatan China dalam Perang Korea — yang menjadi satu-satunya perang saat militer China berhadapan langsung dengan militer AS.
Pemerintah China menyebut lebih dari 197 ribu tentara China gugur dalam perang selama tiga tahun itu, saat koalisi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dipimpin AS mendorong garis paralel ke-38 yang memisahkan Semenanjung Korea. China mendukung pasukan komunis Korea Utara (Korut) dalam perang itu.
Dalam pidatonya yang panjang, Xi menyebut bahwa kemenangan dalam perang Korea tahun 1950-1953 silam menjadi pengingat bawa China siap melawan siapa saja yang ‘menciptakan masalah … di dekat wilayah China’.
China diketahui sering menggunakan peringatan perang untuk memberikan peringatan terselubung kepada AS soal kekuatan militer dari ‘China yang baru’.
Perang Korea menjadi fondasi utama bagi Partai Komunis yang berkuasa di China, yang beberapa tahun terakhir menjadi target Presiden AS, Donald Trump, dalam perselisihan sengit kedua negara, mulai dari soal perdagangan, teknologi, HAM, hingga soal status Taiwan — yang oleh China dianggap bagian wilayahnya.
“Orang-orang China tidak membuat masalah, kita juga tidak takut pada mereka,” ucap Xi yang disambut tepuk tangan.
“Kita tidak akan pernah duduk diam dan melihat kerusakan terjadi pada kedaulatan nasional kita … dan kita tidak akan pernah membiarkan kekuatan apapun untuk menyerang atau memecah-belah wilayah suci tanah air,” tegasnya.
Pada Rabu (21/10) waktu setempat, Pentagon mengumumkan kesepakatan menjual persenjataan rudal senilai lebih dari US$ 1 miliar kepada Taiwan.
Para pengamat menilai peringatan Xi itu jelas ditujukan untuk AS. “Ini seharusnya dilihat sebagai pesan langsung yang ditujukan untuk Amerika Serikat, tidak ada ambiguitas di sini,” cetus analis spesialis China pada Institut Studi Keamanan Uni Eropa.
“Xi menggunakan semangat perang dalam arti luas,” sebutnya.
“China menyatakan kepada AS bahwa mereka tidak takut pada AS di masa lalu, dan masih tidak takut pada AS sekarang,” ucap profesor politik internasional pada Universitas Renmin, Shi Yinhong. “Itu untuk mempersiapkan kemungkinan konflik militer terbatas dengan AS,” ujarnya.***dtc/mpc/bs