Beijing(MedanPunya) Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengaku berbicara banyak hal dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam percakapan telepon pada Jumat (17/7).
Wang mengatakan China dan Rusia harus mendukung semua negara dengan sikap yang objektif dan adil untuk menolak tindakan yang berpotensi merusak tatanan dunia internasional.
Dia menambahkan China dan Rusia harus bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas dunia serta menjaga keadilan internasional.
Wang mengklaim setelah Rusia menggelar referendum konstitusi pekan lalu, kedua negara saling berbicara melalui sambungan telepon.
Mereka menekankan dan menegaskan dukungan satu sama lain dan menganggap hubungan China dan Rusia sebagai prioritas kebijakan luar negeri kedua negara.
Wang mengatakan China dan Rusia harus memperdalam kerja sama dalam menangani pandemi Covid-19 dan memperkuat koordinasi strategis dalam urusan regional maupun internasional.
Lavrov mengatakan Rusia bersedia mengikuti pedoman konsensus yang telah dicapai oleh kedua kepala negara. Termasuk penguatan kerja sama dalam hal pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19.
Dia menambahkan kedua negara ikut mempromosikan sekaligus menyinergikan program kedua negara yakni Uni Ekonomi Eurasia yang diinisiasi Rusia dan One Belt One Road yang diinisiasi China.
Lavrov berujar sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia dan Cina harus lebih memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam urusan internasional dan menjaga hukum internasional dan kepentingan bersama kedua negara.
Dia menuduh AS selalu berpikir AS-sentris dan siap mengancam atau memberikan sanksi terhadap negara lain.
Wang Yi, mengatakan Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan berbagai tuduhan tak terbukti terhadap China dan secara sengaja melakukan konfrontasi ideologi.
Wang menambahkan AS menggunakan pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk memfitnah negara-negara lain dan mengalihkan kesalahannya dengan berbagai cara.
Dia berujar China tidak akan tunduk oleh kekuatan anti-China oleh AS yang menurutnya sangat kecil tersebut. Dia menambahkan China akan mempertahankan kepentingan dan martabatnya.
Sejak hubungan kedua negara memburuk, Wang memperingatkan bahwa hubungan China dengan AS menghadapi tantangan yang paling serius sejak pembentukan hubungan diplomatik pada 1979.***kps/mpc/bs