Jumat, 9 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Daerah

Anak 11 Bulan Meninggal di RS Djoelham Binjai Diduga karena Pelayanan Buruk, Ini Kata Plt Direktur

Senin, 10 Maret 2025
kanal Daerah
4
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Binjai(MedanPunya) Plt Direktur RSUD Djoelham, dr Romy Ananda Lukman akan menelusuri dugaan buruknya pelayanan yang dilakukan oleh salah seorang dokter spesialis anak.

Diketahui akibat dugaan buruknya pelayanan tersebut, seorang anak bernama Muhammad Adzriel Pramana berusia 11 bulan, meninggal dunia di RSUD Djoelham.

“Pada kejadian itu, saya belum Plt Direktur RSUD Djoelham. Akan kami telusuri hal tersebut,” ujar dr Romy, Senin (10/3).

“Mohon bersabar dan kerjasamanya, untuk saran yang membangun bagi RSUD Djoelham,” sambungnya.

Dikabarkan, kabar miring kembali menerpa RSUD Djoelham Binjai yang berada di Kelurahan Satria, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Pasalnya seorang anak bernama Muhammad Adzriel Pramana berusia 11 bulan, meninggal dunia diduga karena buruknya pelayanan yang ada di rumah sakit umum daerah milik pemerintah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh orang tua korban Agung Pramana saat diwawancarai wartawan.

“Kejadian pada saat itu tanggal 13 Januari 2025. Di mana anak saya kondisinya ngedrop sesak, batuk sudah dua Minggu. Mulanya kami bawa ke RS Tentara Binjai dan langsung masuk ke ruang IGD. Anak saya langsung diperiksa, tapi dokter mengatakan anak saya harus dirujuk ke RSUD Djoelham,” ujar Agung.

Lanjut Agung, alasan anaknya dirujuk ke RSUD Djoelham karena, di rumah sakit milik pemerintah ini ada ruang PICU atau ruangan perawatan intensif untuk anak-anak.

“Kami pun langsung bergegas membawa anak kami ke RSUD Djoelham. Sesampai di RSUD, anak saya langsung dimasukkan ke dalam ruangan IGD, diberikan oksigen dan infus. Sedangkan saya langsung melakukan pendaftaran BPJS,” ujar Agung.

Agung pun menceritakan, jika anaknya kehausan. Namun pihak rumah sakit pada waktu itu melarang untuk dikasih minum.

“Anak saya pun diambil sample darahnya untuk diperiksa ke laboratorium. Kurang lebih dari satu jam, hasil labnya pun keluar. Jika anak saya katanya sel darah putihnya sudah melampaui batas sekitar 20 ribu, lebih banyak dari darah merahnya,” ucap Agung.

Atas hal tersebut, Agung mengatakan jika anaknya harus dirawat secara intensif diruang PICU.

“Mulanya lagi anak saya jika makan dan minum harus melalui selang dari mulut. Namun kenyataanya melalui hidung. Gitu pun pihak rumah sakit ada meminta tandatangan kami selaku orangtua untuk menyetujuinya,” ujar Agung.

“Jika itu yang terbaik lakukanlah kami bilang. Terus mereka (tim medis) bilang tentu kita akan berikan yang terbaik. Setelah saya menyetujuinya, dokter spesialis anak yang menangani, tidak dengan dokter yang biasa jika anak saya berobat ke RSUD Djoelham,” sambungnya.

Agar tak bertele-tele, anak Agung pun dirawat diruang PICU. Sejumlah alat dipasang ditubuh anaknya untuk mengetahui detak jantung dan pernapasan.

Namun kondisi Adzriel makin memprihatinkan. Menurut Agung detak jantung anaknya sudah tidak normal, yaitu 300 perdetik.

“Yang mengecewakannya lagi dokter spesialis anak tidak kunjung datang. Hanya perawat jaga saja yang ada diruangan PICU tersebut. Sampai keesokan harinya di tanggal 14 Januari 2025, tepatnya di pagi hari, kami tanyakan sama perawat jaganya mana dokter spesialisnya kenapa belum datang juga,” kata Agung.

Dengan enteng perawat itu menjawab, jika dokter spesialis itu terkadang datang cepat dan kadang datang lama.

Pada saat itu itu juga, Agung dan istrinya sangat gelisah melihat kondisi anaknya yang semakin memburuk.

“Tepat pukul 10.00 WIB, kami kembali menanyakan lagi kenapa dokter spesialis belum juga datang untuk memeriksa kondisi kesehatan anak kami. Sampai pukul 11.00 WIB berlalu, dokter spesialis tidak juga datang,” ujar Agung.

Sedangkan itu, kondisi anak Agung makin tak berdaya. Pukul 12.00 WIB, Muhammad Adzriel Pramana meninggal dunia.***trb/mpc/bs

 

 

Berikan Komentar:
Tags: BinjaiRSUD Djoelham
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Pecatan TNI Jadi Bandar Narkoba-Tembaki Polisi di Asahan Masih Diburu

Berita Berikutnya

Pemprov Sumut Keluarkan SE soal Pembayaran THR, Perusahaan Wajib Berikan H-7 Lebaran

Related Posts

Daerah

Modus Ancam Sebar Video Mesum, 4 Pria di Simalungun Perkosa Remaja 13 Tahun

Kamis, 8 Mei 2025
Daerah

Eks Kades di Samosir Korupsi Rp 392 Juta untuk Kampanye Pilkades, tapi Kalah

Kamis, 8 Mei 2025
Daerah

Pria Bawa Balita Diserang Begal Bersajam di Batu Bara, Motor-Uang Dirampas

Rabu, 7 Mei 2025
Daerah

2 Pencuri Kuningan Tugu Dayok Mirah Siantar, Pemkot Rugi Rp 70 Juta

Selasa, 6 Mei 2025
Daerah

Siswa SMP di Deli Serdang yang Tewas di Parit Diduga Korban Pembunuhan, Begini Kata Polisi

Senin, 5 Mei 2025
Daerah

Jalan Lintas Berastagi-Kabanjahe Rusak dan Berlubang padahal Baru Diperbaiki

Senin, 5 Mei 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Inggris Dipastikan Punya 6 Wakil di Liga Champions 2025/2026

Jumat, 9 Mei 2025

Heboh Driver Ojol Terima Paket Bayi Meninggal

Kamis, 8 Mei 2025

Modus Ancam Sebar Video Mesum, 4 Pria di Simalungun Perkosa Remaja 13 Tahun

Kamis, 8 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana