Labura(MedanPunya) Seorang wanita di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut) YW (33) menggorok leher bayinya yang masih berusia 18 hari. Pelaku mengaku tidak ingin memiliki anak cowok karena takut cinta suaminya terbagi.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan mengatakan pelaku dan suaminya telah memiliki dua anak sebelumnya. Keduanya berjenis kelamin perempuan berusia 5 tahun dan 7 tahun.
“Ini (korban) anak ketiga, dua sebelumnya perempuan, umur 7 sama 5 tahun,” kata Rivanda, Selasa (24/9).
Rivanda mengatakan suami pelaku memang sangat mendambakan anak laki-laki. Hal itulah yang membuat pelaku cemburu dan merasa korban menjadi saingannya.
“Jadi, hasil pemeriksaan sementara, karena dia memang nggak mau anak laki-laki. Kedua, dari awal pada saat di-USG, yang paling bahagia itu suaminya, jadi suaminya itu berharap kali anak laki-laki. Dia (pelaku) cemburu, nggak suka, khawatir cinta (suaminya) terbagi, nggak mau dia suaminya nggak perhatiin dia lagi, ada saingan, begitulah jawabannya,” sebutnya.
Sebelumnya, peristiwa itu terjadi di Dusun III, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Na IX-X, Senin (23/9) sekira pukul 09.30 WIB tadi. Pelaku menggorok leher anaknya menggunakan kapak dan parang setelah selesai memandikannya.
“(Pelaku) dia kemudian mengambil parang dan kapak dari dapur, lalu dengan tega memotong leher anaknya hingga korban tewas seketika,” kata Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Syafrudin, Senin.
Warga yang mengetahui peristiwa itu lalu mendekati rumah pelaku. Saat itu, korban ditemukan sudah dalam keadaan tewas di atas tempat tidur. Syafrudin menyebut saat kejadian suami pelaku sedang di kebun.
Usai menerima laporan kejadian itu, pihak kepolisian langsung menuju lokasi dan mengamankan pelaku ke Polres Labuhanbatu, sementara jenazah korban dibawa ke RSUD Rantauprapat untuk autopsi.
Syafrudin menyebut pelaku diduga tega menghabisi nyawa korban karena kecewa anaknya berjenis kelamin laki-laki. Padahal, pelaku menginginkan anak perempuan.
“Motif sementara yang berhasil digali oleh pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pelaku kecewa, karena anak yang dilahirkannya adalah seorang laki-laki. Pelaku diakui sangat menginginkan seorang anak perempuan,” ujarnya.***dtc/mpc/bs