Asahan(MedanPunya) Pecatan TNI AL, Chandra menjadi bandar narkoba dan melarikan diri usai menembaki polisi saat hendak diamankan personel Satresnarkoba Polres Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Hingga saat ini, Chandra belum tertangkap.
“Belum dapat kita cari (amankan),” kata Kasat Narkoba Polres Asahan AKP Mulyoto, Senin (10/3).
Mulyoto mengatakan pihaknya masih berupaya mencari pelaku. Pihak kepolisian masih menyisir lokasi-lokasi diduga tempat pelaku bersembunyi.
“Masih (dicari),” jelasnya.
Sebelumnya, satu video menampilkan seorang pria menggunakan sepeda motor menembaki satu unit mobil viral di media sosial. Ternyata mobil yang ditembaki itu merupakan milik polisi yang hendak menangkap Chandra.
AKP Mulyoto mengatakan peristiwa itu terjadi di Perumahan Surya Mas, Kabupaten Asahan, Selasa (18/2). Peristiwa itu bermula saat personel kepolisian mendapat informasi jika pria bernama Ali Muda Nasution (45) memiliki narkoba jenis sabu.
Mendapat informasi itu, personel kemudian menghubungi Ali dan berpura-pura membeli sabu sebanyak 4 kilogram. Kemudian disepakati harga sabu Rp 230 juta per kilogram.
“Pada saat itu kesepakatan harganya adalah Rp 230.000.000 per kilogram, sehingga harga keseluruhan dari 4 kilogram narkotika jenis sabu tersebut sebesar Rp 920.000.000,” kata AKP Mulyoto, Jumat (21/2).
Kepada polisi, Ali mengaku sabu itu milik Chandra alias Rudi yang beralamat di Kisaran, Kabupaten Asahan. Polisi kemudian membawa Ali ke rumah Chandra di Kisaran.
Sesampainya di lokasi, rumah Chandra dalam keadaan terkunci. Polisi yang meyakini Chandra ada di dalam rumah kemudian memancing Chandra untuk keluar dari rumah.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Chandra terlihat keluar dari rumah menggunakan sepeda motor. Saat polisi mencoba mengadang, pelaku Chandra mengeluarkan tembakan ke arah petugas kepolisian.
Polisi mencoba melakukan tembakan peringatan. Namun, Chandra tetap melakukan penembakan hingga akhirnya pergi melarikan diri.
Chandra dipecat dari TNI AL tahun 2022. Pangkat terakhir yang diemban Chandra adalah Letda.***dtc/mpc/bs