Senin, 19 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

Protes Pecah di Kabul, Taliban Kunci Perempuan Afghanistan di Ruang Bawah Tanah

Kamis, 9 September 2021
kanal Dunia
24
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Kabul(MedanPunya) Perempuan Afghanistan mengatakan mereka dikurung di ruang bawah tanah sebuah bank, untuk mencegah mereka mengambil bagian dalam protes di Kabul.

Para pengunjuk rasa yang marah turun ke jalan-jalan ibukota pada Selasa (7/9) setelah pemimpin perlawanan anti-Taliban menyerukan “pemberontakan nasional” Afghanistan terhadap kelompok militan sehari sebelumnya.

Gambar menunjukkan demonstran wanita berdebat dengan pejuang Taliban, ketika seorang wanita menatap senapan M-16 yang diarahkan ke wajahnya.

Rekaman yang diambil menggunakan ponsel menunjukkan seorang wanita di tempat parkir bawah tanah, memperlihatkan sekitarnya untuk memperlihatkan kerumunan wanita dan beberapa anak berkumpul di tempat yang sama.

Video itu buru-buru dipotong setelah suara seorang pria terdengar berteriak.

Miraqa Popal, kepala berita di outlet Tolo News Afghanistan, membagikan klip itu di Twitter. Unggahannya mengatakan, menurut beberapa saksi mata para wanita itu ditahan di Azizi Bank Kabul “untuk mencegah mereka bergabung dengan pengunjuk rasa”.

Pada Selasa (7/9) sejumlah pengunjuk rasa anti-Taliban di Kabul terlihat menuntut hak bagi perempuan, pekerjaan, dan kebebasan bergerak.

Demonstran juga meneriakkan slogan-slogan anti-Pakistan, mencela ‘penyusupan’ negara itu ke dalam urusan dalam negeri Afghanistan. Pakistan dituduh memberikan dukungan udara kepada Taliban.

Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan pengunjuk rasa dan dilaporkan melakukan beberapa penangkapan.

Unjuk rasa itu terjadi ketika Taliban mengumumkan pemerintahan sementara, dan memberikan jabatan tertinggi kepada para milisi veteran, untuk membawa stabilitas ke Afghanistan setelah lebih dari tiga minggu merebut kekuasaan.

Pada Senin (6/9), Taliban mengeklaim kemenangan atas Panjshir, satu-satunya dari 34 provinsi Afghanistan, yang tidak jatuh ke tangan kelompok itu.

Pemimpin Front Perlawanan Nasional (NRF) Ahmad Massoud tampaknya mengakui kekalahan dalam pesan audio yang dikirim ke media.

Namun dalam pesan itu, Massoud meminta warga Afghanistan untuk meluncurkan “pemberontakan nasional untuk martabat, kebebasan dan kemakmuran negara kita.”

Para pengunjuk rasa meneriakkan nama Massoud, dan banyak yang hadir adalah perempuan, pemandangan yang hampir tak terbayangkan selama pemerintahan brutal Taliban 1998-2001.

Ketika itu, perempuan dan anak perempuan dilarang bekerja dan bersekolah, dipaksa mengenakan burqa dan secara efektif diasingkan di rumah mereka.

Pada tahun-tahun berikutnya, wanita Afghanistan telah merasakan kebebasan yang lebih besar, dan mereka sekarang khawatir hal itu akan kembali dibatasi di bawah Taliban.

Video dan foto menunjukkan pengunjuk rasa perempuan di Kabul berdebat dengan pejuang Taliban bersenjata.

Ada laporan tentang pejuang yang memukul orang, termasuk wanita, dengan gagang senapan mereka, dan mencambuk wanita.

Juru kamera Tolo yang dikirim untuk memfilmkan protes itu ditahan tetapi telah dibebaskan, menurut Popal. BBC juga dilarang merekam protes melansir Daily Mail pada Rabu (8/9).

Layanan dasar telah runtuh sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, orang tidak dapat menarik uang dari bank dan bantuan Barat terputus.

PBB memperingatkan bahwa stok makanan bisa menipis pada akhir bulan karena negara itu bersiap menghadapi krisis ekonomi.

Ramiz Alakbarov, wakil perwakilan khusus PBB untuk Afghanistan, mengatakan bahwa sepertiga dari populasi sudah kelaparan.

“Lebih dari separuh anak-anak Afghanistan tidak tahu apakah mereka akan makan malam ini atau tidak,” kata Alakbarov pada jumpa pers Rabu lalu (1/9). “Itulah kenyataan dari situasi yang kita hadapi di lapangan.”

Juru bicara utama Taliban Zabihullah Mujahid mengadakan konferensi pers pada Selasa (7/91) malam, untuk mengumumkan Mohammad Hassan Akhund yang disetujui PBB sebagai pemimpin baru mereka.

Salah satu pendiri Taliban Abdul Ghani Baradar akan menjabat sebagai wakilnya; Mullah Yaqub, putra mendiang pemimpin tertinggi bermata satu Mullah Omar, diangkat menjadi menteri pertahanan.

Sementara Sirajuddin Haqqani, yang dicari oleh FBI dan pemimpin jaringan Haqqani yang ditakuti, diangkat menjadi menteri dalam negeri.

Mujahid mengatakan bahwa tidak lengkap dan “hanya sementara” dan mereka berniat “mengambil orang dari bagian lain negara.”

“Kabinet tidak lengkap, hanya sementara,” kata Mujahid. “Kami akan mencoba membawa orang-orang dari bagian lain negara ini.”

Kelompok Islam garis keras diperkirakan akan mengumumkan pemerintah sejak evakuasi pimpinan AS selesai pada akhir Agustus.

Mereka menjanjikan pemerintah ‘inklusif’ yang mewakili susunan etnis Afghanistan yang kompleks, meskipun perempuan tidak mungkin dimasukkan di tingkat atas.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: AfghanistanAhmad MassoudTaliban
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Polisi Buru Perampok Toko Emas di Simpang Limun, Dirkrimum Polda Sumut: Lagi Uber-uberan

Berita Berikutnya

FIFA Didesak Sanksi Klub Inggris yang Tak Lepas Pemain ke Timnas

Related Posts

Dunia

Bawa 199 Penumpang, Pesawat Lufthansa “Melayang” 10 Menit di Udara Tanpa Pilot

Senin, 19 Mei 2025
Dunia

Trump Ingin Ubah Gaza Jadi ‘Zona Kebebasan’, Hamas: Gaza Tak Dijual!

Jumat, 16 Mei 2025
Dunia

Netanyahu: Pasukan Israel Akan Masuk Gaza dengan Kekuatan Penuh

Rabu, 14 Mei 2025
Dunia

Reaksi Trump dan PBB Terkait India Serang Pakistan Hari Ini

Rabu, 7 Mei 2025
Dunia

Trump Perintahkan Buka Lagi Alcatraz, Penjara Paling Menyeramkan di Dunia

Senin, 5 Mei 2025
Dunia

Zelensky Sebut Gencatan Senjata Putin sebagai Taktik Manipulasi

Selasa, 29 April 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Kasi Keuangan Polres Padangsidimpuan Dipecat karena Lakukan Penggelapan

Senin, 19 Mei 2025

Lakukan Pelanggaran Berat, Kadisnaker Sumut Ismael Sinaga Dipecat

Senin, 19 Mei 2025

Imigrasi Amankan 23 WNA Asal Bangladesh Tanpa Dokumen Resmi di Pancur Batu

Senin, 19 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana