Kamis, 30 Maret 2023
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Metro

Pelatih Biliar yang Dijewer Gubernur Edy: Aku Bingung, Apa yang Harus Aku Tepuk Tangankan

Selasa, 28 Desember 2021
kanal Metro
9
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Medan(MedanPunya) Khoiruddin Aritonang, pelatih biliar yang dijewer Gubernur Edy Rahmayadi angkat bicara.

Dia menyebutkan, baru kali ini melihat ada pemimpin yang marah gara-gara tak tepuk tangan saat dia berbicara.

“Baru kali ini lihat pemimpin, orang tidak tepuk tangan (saat) dia cakap, dia marah,” kata pria yang akrab disapa Choki, Selasa (28/12).

Choki mengaku sampai kini masih kesal dengan sikap Gubernur Sumut itu.

Dia seolah-olah dipermalukan di depan umum.

Insiden ini bermula saat Edy tengah memotivasi para pelatih dan atlet peraih medali Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinas gubernur di Medan, Senin kemarin.

Saat itu, sebagian besar bertepuk tangan.

Pada satu momen, Edy melihat Choki tak tepuk tangan.

Dia kemudian dipanggil ke podium lalu dijewer Edy.

Choki membantah pemberitaan yang menyebutkan dia tertidur saat itu.

Menurut dia, kata-kata Edy saat itu biasa-biasa saja, sehingga tak terlalu perlu untuk diapresiasi dengan tepuk tangan.

“Sampai di atas, pertanyaan kenapa kamu tidak tepuk tangan saat saya berbicara. Aku bingung, apa yang harus aku tepuk tangankan,” kata Choki.

Lagipula, tambahnya, selama ini perhatian Edy terhadap dunia olahraga Sumut hanya datang pada saat-saat menjelang even atau pertandingan besar.

Tak ada hal yang luar biasa yang dilakukan Edy selama menjabat sebagai gubernur, terutama untuk kemajuan olahraga.

“Bukan ada program spektakuler dia lakukan dan dia bicara di situ. Kecuali, ada program spektakuler yang dimunculkan, aku tidak tepuk tangan wajarlah dia tersinggung,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, Choki mengungkapkan bukan dirinya saja yang dimaki-maki oleh Gubernur Edy pada acara itu.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut Ardan Noor dan Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis juga ikut dipermalukan di hadapan orang yang hadir dalam acara itu.

“Dimaki-maki orang di dalam itu. Bukan aku saja dimaki. Kadispora paok (bodoh) kau. Ketua KONI disuruhnya semir rambutnya. Nyanyi klen (atlet) olahraga jaya. Apanya yang jaya,” ucap Choki menirukan apa disampaikan Edy.

Choki menyesalkan sikap dari Edy Rahmayadi itu, seharusnya menjadi sosok pemimpin panutan sebagai Gubernur, bukan sebaliknya.

Hal ini akan memperlakukan dirinya sendiri sebagai pemimpin tertinggi di Sumatera Utara ini.

Apa disampaikan Gubernur Edy, Choki mengaku sudah emosi.

Selain dimaki, dia juga sempat dijewer kupingnya. Pelatih biliar ini lebih memilih turun dari atas podium dan keluar dari aula tersebut.

Dia mengaku berusaha menahan emosinya saat dimaki Edy. Apalagi dia disebut dengan kata sontoloyo.

Choki kemudian memilih turun dan langsung keluar.

“Daripada saya emosi, sama-sama tidak enak. Kita menjaga, dia orangtua kita,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjewer dan mengusir pelatih biliar Choki Aritonang saat acara penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX, Senin (27/12).

Insiden ini terjadi saat Edy tengah memberi kata sambutan dan memotivasi pada atlet dan pelatih.

Pada satu momen, Edy melihat Choki tak bertepuk tangan saat sebagian besar hadirin bertepuk tangan.

“Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan,” tanya Edy sembari menunjuk ke arah Choki.

Edy lantas memanggil Choki ke panggung. “Atlet apa kau,” tanya Edy lagi.

Choki kemudian menjawab bahwa dia pelatih biliar.

“Tak cocok jadi pelatih ini,” kata Edy.

Dia kemudian menjewer kuping Choki dan sempat mengeluarkan kata sontoloyo.

Choki kemudian turun panggung dan langsung keluar.

“Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini,” tegas Edy.

Edy melanjutkan kata sambutannya. Dia kemudian meminta KONI dan Dispora mengevaluasi cabang olahraga biliar.

“Evaluasi. Kadispora, Ketua KONI. Yang tak pantas, tak usah (dipakai lagi),” jelasnya.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: biliardijewerEdy Rahmayadi
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Menyasar Kader PDIP yang Aniaya Pelajar, LBH Medan Nilai Polrestabes Medan Cederai Rasa Keadilan

Berita Berikutnya

Ukraina Latih Warga Sipil untuk Perang Lawan Rusia

Related Posts

Metro

Mutasi Polri: 5 Kapolres di Sumut Diganti

Rabu, 29 Maret 2023
Metro

Lagi, Jukir Diduga Liar Ancam Pengendara Mobil di Medan

Rabu, 29 Maret 2023
Metro

Proyek Belum Selesai, Kabel Lampu Jalan di Medan Sudah Dicuri

Rabu, 29 Maret 2023
Metro

Bobby Klaim Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak dari Gubsu Edy

Rabu, 29 Maret 2023
Metro

14 Anak Buah Bos Judi Online Apin BK Dituntut 18 Bulan Penjara

Rabu, 29 Maret 2023
Metro

Study Visit Mahasiswa UNIMED ke Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Rabu, 29 Maret 2023

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Putin Disebut Siap Perangi Barat Selamanya

Kamis, 30 Maret 2023

Sekda Labuhanbatu Jadi Tersangka Korupsi Rp 1,3 M

Rabu, 29 Maret 2023

Mutasi Polri: 5 Kapolres di Sumut Diganti

Rabu, 29 Maret 2023
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana