Jakarta(MedanPunya) Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab berbicara soal lonte di acara Maulid Nabi Muhammad SAW akhir pekan lalu. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily mengingatkan menjaga tutur kata sebagai bagian dari bentuk akhlak.
“Menjaga diri untuk bertutur kata yang baik dan menjaga lisan itu salah satu akhlak yang baik. Jelas itu diperintahkan Rasulullah SAW. Itu harus kita pegang dan pedomani, apalagi saat kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Ace kepada wartawan, Senin (16/11).
Ketua DPP Partai Golkar ini awalnya menduga kepulangan Habib Rizieq dari Saudi akan ada perubahan dari sisi tutur katanya. Seperti jargon yang dibawa Rizieq untuk melalukan revolusi akhlak.
“Saya tadinya mengira saat beliau pulang dari Tanah Suci dan sekembali dari sana akan lebih menjaga lisan dan memelihara tutur kata. Apalagi beliau katanya akan memimpin gerakan revolusi akhlak untuk masyarakat Indonesia,” ujar Ace.
Ace mengingatkan soal mengikuti anjuran nabi. Yakni memulai hal baik dari diri sendiri.
“Mari kita sama-sama teladani akhlak Rasulallah SAW. Dimulai dari kita sendiri sebagaimana sabdanya: Ibda’ binnafsik, mulailah dari diri kita sendiri,” ucapnya.
Selain itu, Ace meminta tak ada kegaduhan yang diciptakan di tengah masyarakat. Apalagi, saat ini pandemi Corona belum usai dan dibutuhkan ketenangan untuk menuntaskannya.
“Jaga ketenangan umat. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 dibutuhkan suasana yang tenang agar imunitas kita tetap terjaga,” imbuhnya.
Sebelumnya, Habib Rizieq menyinggung soal lonte dari panggung peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta, 14 November 2020. Namun Habib Rizieq tidak secara spesifik menyebut nama Nikita Mirzani.
“Ada lonte hina habib. Pusing, pusing. Sampai lonte ikutan ngomong, iyee…,” kata Rizieq di Jl KS Tubun, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (15/11) dini hari.
Ucapan Rizieq disambut riuh hadirin. Dia mengaku tidak marah banyak orang berkerumun saat menjemputnya dikritik. Lalu Rizieq menyinggung soal polisi menjaga rumah orang yang disebutnya lonte itu.
“Saya nggak marah. Cuma ada umat yang marah, ngancem mau ngepung lonte. Eh polisi kalang kabut jagain lonte. Kacau, kacau,” kata dia.
“Lonte hina habib dijaga polisi. Kacau tidak? Mestinya lonte yang hina habib, hina ulama, tangkep. Bukan dijagain. Polisi jawab, tapi ada ancaman habib. Mangkanya lu tangkep,” kata dia.
“Ditangkep nggak, dijagain. Iyee. Jangan-jangan minta jatah kali. Kacau, kacau. Saya ngeliat begini jadi baik. mudah-mudahan jangan sakit lagi deh. Udahlah jangan diterusin dah ah. Udah biarin, lonte sama lonte aja yang ngomong,” sambungnya.***dtc/mpc/bs