Medan(MedanPunya) Seorang petani di Nias Selatan, Mosi Dakhi (35) dibunuh oleh abang kandung dan saudaranya saat berada di sawah Desa Faomasi Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan.
Peristiwa tersebut terjadi hanya ditengarai karena faktor aliran air di persawahan dimana pelaku, istri dan anak pelaku juga ikut terlibat.
Diketahui pelaku yaitu abang korban bernama Rufoi Dakhi (43), istrinya bernama Ina Merata (35) dan anaknya berinisial TD (10).
Kasat Reskrim Polres Nisel, AKP Iskandar Ginting menyebutkan, ketiga pelaku ikut terlibat menghabisi nyawa korbannya bernama Mosi Dakhim.
Sedangkan istri korban Adiliana Dakhi alias INA Marsaina (35) yang ikut menjadi korban masih dirawat di Rumah Sakit.
Iskandar menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Selasa tanggal 16 Februari 2021 sekira pukul 16.00 WIB.
“Pada saat itu korban bersama istri dan anaknya berangkat dari rumah menuju sawah yang berjarak satu kilometer dari rumah korban,” ungkapnya, Rabu (17/2).
Ginting mengatakan, sesampainya korban di sawah, pelaku bersama dengan istri dan anaknya sudah tiba duluan di lokasi dan sedang bekerja di sawah miliknya.
“Dikarenakan pada hari senin tanggal 15 Februari 2021 hujan dan mengakibatkan genangan air di sawah milik korban. Korban bersama dengan istrinya berencana mengurangi jumlah air yang menggenangi sawah milik korban dengan membuka jalan air dan menuju sawah milik pelaku,” katanya.
Ginting menjelaskan, pelaku tidak terima dengan tindakan korban. Kemudian langsung menembak korban dengan menggunakan senapan angin miliknya.
“Dikarenakan tidak terima korban dan pelaku sempat adu mulut, kemudian pelaku dan anaknya membawa parang dan melakukan pembacokan terhadap pelaku sedangkan istri pelaku membawa kayu dan memukul korban,” tutur Ginting.
Lebih lanjut, Ginting menyebutkan saat melihat kejadian tersebut istri korban hendak melerai. Namun naas sang istri juga ikut terkena bacokan yang dilakukan oleh pelaku.
“Atas kejadian tersebut korban Mosi meninggal di tempat, sedangkan istri korban mengalami luka bacok pada bagian tangan korban,” ungkap Ginting
Ginting mengungkapkan bahwa pelaku dan korban merupakan saudara kandung.
“Antara pelaku dan korban masih berstatus abang beradik kandung,” jelasnya.***trb/mpc/bs