Jakarta(MedanPunya) Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia mencapai US$ 22,15 miliar pada Agustus 2022. Angka itu mengalami peningkatan 3,77% dibandingkan Juli 2022 dan meningkat 32,81% dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Secara month to month nilai impor Agustus 2022 sebesar US$ 22,15 miliar atau naik 3,77% dibanding Juli 2022. Secara total peningkatan impor kita adalah 32,81% secara year on year dari US$ 16,68 miliar menjadi US$ 22,15 miliar,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/9).
Menurut penggunaannya, Setianto menyebut seluruh golongan penggunaan barang impor selama Agustus 2022 mengalami peningkatan. Impor terbesar berasal dari bahan baku/penolong yaitu US$ 16,76 miliar atau naik 0,35%, barang modal senilai US$ 3,54 miliar atau naik 18,14%, dan impor barang konsumsi US$ 1,85 miliar atau naik 12,27%.
“3 komoditas yang mendorong peningkatan impor barang konsumsi pada Agustus 2022 adalah buah-buahan naik 61,50%, susu, mentega, dan telur naik 87,27%, serta daging hewan naik 40,56%,” jelasnya.
Untuk bahan baku/penolong mengalami peningkatan 0,35%. Hal ini utamanya didorong oleh komoditas serealia naik 47,29%, komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya naik 7,16%, serta barang dari besi dan baja naik 43,34%.
Kemudian untuk barang modal mengalami peningkatan 18,14% utamanya didorong oleh peningkatan barang seperti mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar US$ 357,2 juta.
Setianto menyebut 5 negara dengan peningkatan impor terbesar yaitu Tingkok meningkat US$ 633,9 juta, Jerman US$ 142 juta, Malaysia US$ 125,7 juta, Australia US$ 119,8 juta dan Kazakhstan US$ 103,2 juta.
“Peningkatan impor non migas terbesar dari Tiongkok meningkat 10,67% dengan peningkatan terbesar untuk komoditas mesin, peralatan mekanis dan bagiannya, kemudian bahan bakar mineral, serta mesin perlengkapan elektronik dan bagiannya,” bebernya.***dtc/mpc/bs