Stabat(MedanPunya) Empat hari sudah tiga bocah hilang misterius di Langkat, sejak Minggu (18/10) hingga kini, Kamis (22/10).
Sebanyak 500 orang dari elemen Polres Langkat, Koramil, BPBD, Basarnas, Tagana, warga, ormas dan relawan yang dikerahkan mencari para korban, sampaai saat ini belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Kapolres Langkat, AKBP Edi Suranta Sinulingga yang mengetahui kejadian ini sudah beberapa hari berada di sekitar lokasi kejadian, di Dusun Pulka Desa Namanjahe, Kecamatan Salapian.
Hari keempat upaya tambahan dilakukan dengan menurunkan anjing pelacak.
“Kami akan turunkan anjing pelacak dari Polda Sumatera Utara, untuk mencari tiga anak yang hilang. Berbagai upaya sudah dilakukan, hingga 500 orang yang membantu mencari keberadaan para korban,” kata Humas Polres Langkat, Aiptu Yasir Rahman, di Stabat, Kamis (22/10).
Yasir Rahman menjelaskan, pencarian ke tiga bocah yang hilang itu masih terus dilakukan, terutama di lokasi tempat mereka terakhir terlihat oleh saksi warga sekitar.
Di mana ketiga bocah bermain plosotan di bekas tanah timbunan yang baru dikeruk alat berat ekskavator.
“Bukti sementara yang ada, sesuai keterangan saksi bahwa ketiga anak yang hilang di Salapian sempat terlihat sedang melihat alat berat ekskavator yang lagi mengorek parit batas sekira pukul 10.30 WIB. Saksi melihat ketiga anak tersebut bermain plosotan di bekas timbunan tanah,” jelasnya.
Sorang saksi, Epi mengaku melihat ketiga orang anak yang hilang di Salapian bermain di dekat pos palang kembar Areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling Salapian.
Namun, hingga pukul 14.00 WIB, ketiga anak tersebut belum kunjung pulang ke rumah masing-masing untuk makan siang seperti biasanya.
“Sejauh ini memang belum juga ada tanda-tanda ditemukan, makanya pihak kepolisian akan melibatkan anjing pelacak dari Polda Sumatera Utara,” jelasnya.
Spekulasi logika mistika pun menjadi dugaan sejumlah warga atas hilangnya ketiga anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini.
Warga dusun turut dibantu jasa paranormal yang diharapkan bisa melihat dimensi lain.
Kapolsek Salapian, Iptu Sutrisno mengatakan sejak awal bersama personel Polsek Salapian 20 personel melakukan pencarian.
Mereka dibantu Tim Relawan dari Desa Namanjahe 500 orang, dibantu oleh Ormas Pandawa Lima sebanyak 50 orang dan anggota FKPPI sebanyak 50 orang, satu pleton Sat Sabhara Polres.
“Lokasi pencarian dan penyisiran masih di lokasi perkebunan yang dianggap rawan dan sampai sekarang belum ditemukan hingga ke areal kolam yang ada di areal perkebunan LNK Tanjung Keliling,” katanya.***trb/mpc/bs